Canistopia - XVII

1.6K 339 59
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Pagi yang sama sekali berbeda. Tidak ada bising dari kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di jalanan, dan bahkan tidak satu pun dari ‘orang-orang itu’ terlihat sejauh mata memandang. Damien menuruni tangga, dan benar saja perkiraannya tadi malam, istana ini sangat sepi. Tunggu hingga pertemuan jam makan dan ia akan tahu siapa saja yang bisa dilihatnya selain keenam orang itu, Hayden, Jayden, dan pekerja di dapur. Namun siapa sangka langkahnya akan terhenti sesaat setelah mendengar suara seseorang di luar?

“Pagi sekali kau sudah datang?”

“Tidak boleh?” Setelah pertanyaan itu, pintu terbuka membuat Damien berhenti.

“Oh?” Iden menaikkan sebelah alisnya tersadar seseorang sudah berdiri memperhatikan kemunculannya dari luar. “Kau sudah bangun?”

“Memang yang lain belum bangun?” tanya Damien balik.

“Siapa?” Seorang pria muda dan asing bertanya pada Iden dengan wajahnya yang datar. Ia mengenakan sweater putih, celana bahan juga sepatu berwarna hitam, kacamata bulat, dengan rambutnya yang berwarna cokelat.

“Ah! Siapa gerangan yang datang pagi-pagi begini?” tanya seseorang dari ujung tangga mengalihkan perhatian.

“Kak Percy? Jadi benar kau sudah pulang?” tanya orang asing tadi.

Daves yang dimaksud mulai mendelik seraya mendekat. “Kau selalu saja memanggilku begitu, Wolf nakal.”

“Baiklah. Kak Daves maksudku.”

“Di mana Ken? Kau tidak datang bersama kakakmu yang sama-sama menyebalkannya itu?” tanya Daves.

“Tidak. Dia sibuk mengeruk pasir,” jawab orang tadi dengan nada ejekan.

Daves tertawa lepas. “Kau bertengkar lagi dengannya? Kau selalu mengatakan itu saat sedang marah.”

“Sudahlah. Jangan membahasnya. Di mana Sean?”

“Ah, kau mencari Sean? Benar juga, kau selalu datang kemari untuk itu. Sepertinya dia masih di kamarnya,” pikir Daves. “Sebentar. Kenalkan, ini Damien Evans. Alpha ketujuh di dalam Pack ini. Lalu Damien, ini Kevin Yoo. Teman dekat Sean dan teman bertengkar Matt,” sambungnya.

“Halo,” sapa Damien canggung.

“Begitu. Ya, aku pernah mendengarnya. Maksudku alpha yang kalian cari. Kak Daves, kalau begitu aku akan ke kamar Sean. Aku harus segera pergi sebelum mengganggu waktu makan pagi kalian,” pamit Kevin seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana kemudian berlalu pergi.

“Kenapa buru-buru sekali? Makanlah di sini!” teriak Daves sementara yang diteriaki tidak menoleh sedikit pun. “Lihat saja. Dia pasti tidak akan pergi dengan mudah sebelum puas memberondong Sean dengan banyak pertanyaan. Kalau perlu, hingga matahari terbenam.”

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang