JUNG JAEHYUN

1.2K 92 0
                                    

Suasana di King’s Company mendadak senyap saat salah satu manager atasan mereka mengumumkan kalau tamu itu sudah datang dan segera menuju ke ruangan atasan mereka.

Dengan sigap, seluruh karyawan kembali memastikan keadaan meja mereka telah rapi kemudian berdiri bersiap untuk menyambut tamu itu.

“Aku merasa kalau tamu kita kali ini adalah orang yang memiliki aura galak.” kata Lea dengan berbisik-bisik ke arah Jena.

“Astaga! Pikiran darimana itu?” Jena terkikik geli saat mendengar bualan dari sahabatnya itu, kemudian dia langsung menutup mulutnya saat sekretaris pribadi tuan Jongin masuk dengan beberapa orang di belakangnya.

Jena menegakkan badannya dan menatap siapa yang sedang berjalan ke arah ruangan bosnya itu. Kemudian dia segera membungkukkan badan diikuti karyawan yang lain saat sekelompok orang tersebut lewat di depannya.

Mata Jena membelalak saat melihat sepasang kaki jenjang seorang pria yang dibalut sepatu hitam mengkilap berhenti tepat di depannya.

Jena memberanikan diri untuk mendongak menatap siapa orang yang sudah berdiri diam di depannya ini.

Jena hampir saja memekik saat pria itu tengah menatapnya dengan intens dan seulas senyum tipis terukir di bibirnya.

Lidah Jena kelu, dia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya.

Dia terlalu kaget dengan apa yang terjadi saat ini, pria itu berdiri di depannya dan tengah menatapnya seperti, “aku menemukanmu!” Jena bisa melihat dari tatapannya yang terlihat mengerikan itu.

Dia memang sangat tampan, Jena mengakui hal itu. Tapi aura pria itu jauh dari kesan tampan. Sangat jauh.

Jena berani menjamin kalau dia adalah pria yang mudah sekali tersulut emosinya atau lebih mengerikan lagi dia adalah pria yang suka mempermainkan perempuan.

“Oh, perkenalkan tuan, ini adalah Lee Jena, karyawan divisi pemasaran.” Seol menyebutkan namanya kepada pria itu kemudian dia hanya melihat pria itu mengangguk sekilas kemudian pergi dari hadapannya.

Setelah kepergian pria itu, Jena segera mendudukkan tubuhnya sambil berkali-kali mengambil napas dan memukul-mukul pelan dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.

Sungguh, dia merasa sangat ketakutan sekarang, ditambah lagi perasaannya yang mendadak tidak enak setelah menatap pria itu.

“Astaga! Apa itu tadi? Dia tersenyum ke arahmu Jena!!” pekik Lea sambil mengguncang tubuh sahabatnya dengan cukup keras membuat Jena kesusahan bernapas.

Jena mengangkat kedua tangannya berusaha menghentikan Lea yang masih mengguncang-guncang tubuhnya. Setelah berhasil, Jena memejamkan matanya dan memijat pelipisnya.

“Apa kalian saling mengenal sebelumnya? Apakah dia yang muncul di dalam tidurmu? Apakah dia orangnya? Wah... kau beruntung sekali, memimpikan orang setampan itu!”

Lea mengatakannya sambil berbisik karena kini dia melihat beberapa karyawan wanita yang menatap tak suka ke arah Jena dan bisa dia dengar juga kata-kata cibiran dari beberapa karyawati disana.

“Entahlah, tapi tolong jangan bertanya apa-apa dulu padaku Lea. Aku merasa pusing sekali.” Jena kembali menyibukkan dirinya di depan komputer meskipun dia yakin ini tidak akan berhasil mengalihkan pikirannya seratus persen.

Tapi dia tetap mencoba melakukannya. Dia sangat ketakutan karena pria itu, perasaannya mendadak tidak enak setelah melihat senyum pria itu. Senyum sinis yang terlihat seperti seorang penjahat berdarah dingin tentunya.


***


“Sekian pertemuan kita hari ini, kami harap perusahaan anda mau menjalin kerjasama dengan perusahaan kami setelah ini tuan Jaehyun.” kata Seol sambil membungkukkan badan ke arah Jaehyun kemudian beralih menatap Jongin yang juga berdiri di sampingnya.

THE BOND ( Jung Jaehyun )Where stories live. Discover now