PART 41

6 4 0
                                    

Rasya pun membawa makanan yang ia masak ke kamar Andi. Setelah membawa makanan itu ke kamar Andi,ia langsung membawanya ke kamarnya untuk ia makan bersama Risma. Saat memasuki kamarnya, Rasya melihat Risma yang masih memainkan ponsel miliknya.

"Dek..." panggil Rasya yang memasuki kamarnya dengan membawa dua mangkok makanan.

"Apa kak?" jawab Risma yang masih aktif pada ponsel Rasya.

"Tolong kakak dek,tutupin pintunya. Kakak nggak bisa nutup lo." pinta Rasya.

"Lagi asik nih lo kak,Risma lagi main game,ntar kalo nggak dimenangin sekalian ya musuh-musuh Risma menang dong dan Risma kalah.Kak Rasya aja deh yang nutup pintunya." jawab Risma.

Rasya pun mengalah dan langsung meletakkan kedua mangkok itu dimeja dekat kasurnya. Lalu ia berjalan menuju pintu untuk menutupnya. Setelah itu,Rasya duduk dikasur bersampingan dengan Risma yang masih bermain ponsel miliknya. Lalu suara adzan magrib terdengar. Rasya mengajak Risma untuk shollat magrib berjamaah.

"Dek,ayo shollat magrib dulu." suruh Rasya.

"Sebentar lagi kak." jawab Risma sambil bermain ponsel Rasya.

"Dek,ntar lagi mainnya.Sekarang shollat dulu." suruh Rasya lagi.

"Kak Rasya duluan aja.Ntar Risma nyusul." suruh Risma balik.

Rasya pun geram dengan tingkah Risma. Ia langsung merebut ponselnya dari Risma dan langsung meletakkannya dimeja dekat kasurnya.

"Kak Rasya kenapa sih?Risma kan masing mau nge-game." kesal Risma.

"Shollat dulu dek." suruh Rasya.

"Ya udah ya udah... Risma berangkat ambil wudhu nih." jawab Risma sambil melangkah menuju kamar mandi.

Rasya diam dan hanya mengikuti Risma dari belakangnya untuk sama-sama ke kamar mandi mengambil air wudhu. Setelah itu mereka keluar dari kamar mandi secara bersamaan dan langsung memakai mukena dan menata sajadahnya untuk shollat magrib berjamaah. Setelah shollat magrib berjamaah,mereka melipat dan menaruh mukena serta sajadah ke tempatnya.

"Makan dulu dek.Trus belajar." suruh Rasya.

"Iya kak." jawab Risma.

Mereka pun memakan makanan bersama yang dimasak Rasya tadi.

"Kak Rasya... Risma jadi kangen bunda deh." ucap Risma tiba-tiba sambil memakan makanannya.

"Kenapa?Kok tiba-tiba gitu.Bunda udah tenang disana." ucap Rasya pelan dan masih pura-pura tegar didepan adik serta keluarganya.

"Karna masakan Kak Rasya sama persis rasanya sama masakan bunda.Trus biasanya kita makan bersama kalo jam segini.Masak bersama juga sebelum ini." ucap Risma sedih.

"Udah ya... kamu makan aja gih. Jangan mikirin bunda,budan kan udah tenang disana.Kalo bunda lihat kamu sedih pasti bunda juga ikut sedih." jawab Rasya.

"Oh iya,kalo mau minum. Minumannya ada dimeja ini.Ambil sendiri ya." tambah Rasya.

"Iya kak." jawabnya.

Selesai makan,Rasya menyuruh Risma untuk belajar seperti biasanya dan Rasya mengembalikan kedua mangkok untuk mencucinya didapur. Saat keluar dari kamar dan menuruni tangga untuk menuju dapur. Rasya melihat suasana dirumah sangat sepi sekali. Padahal biasanya saat masih ada Airin,diruang mana saja pun terlihat ramai dan tidak terasa sepi seperti rumah tanpa penghuni ini. Saat sampai didapur,Rasya langsung mencucinya. Terlihat mangkok-mangkok bekas makanan Andi,Vinda, dan Cassandra sudah ada disana yang juga belum terlihat bersih.

"Sepertinya Tante Vinda sama Cassandra sudah mulai keluar tingkah laku menjadi ratu dirumah ini." gumam Rasya sambil mencuci mangkok bekas makan Andi,Vinda dan Cassandra.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang