Part 33

25.4K 2.7K 856
                                    

Jeno, Haechan, Renjun dan Jaemin baru saja selesai dari perpustakaan kota sesuai apa yang mereka rencanakan tadi pagi. Sepanjang perjalanan Jaemin hanya terdiam, ia juga bingung harus melakukan apa jadi ia memilih diam. 


Kini mereka berjalan ke arah parkiran untuk pulang, ya hari hampir sore jika tidak segera pulang Jeno yakin Mommy nya pasti akan khawatir. Karena ia membawa motornya jadi Jeno mengajak Jaemin untuk pulang bersama sementara ia membiarkan Haechan dan Renjun menaiki bus.


"Na kau baik-baik saja?" Tanya Jeno, ia memberikan helm pada Jaemin. 


Jaemin mengangguk. "Tentu saja, memang aku kenapa?" Ia bertanya balik sambil memakai helm yang Jeno berikan. 


Menggeleng, Jeno pun menaiki motor besarnya lalu menunggu Jaemin menaiki motornya. Di rasa Jaemin sudah naik ia menyalakan motornya itu keluar dari area parkir.


"Jeno." Panggil Jaemin, tangannya ia ulurkan untuk memeluk perut Jeno sementara kepalanya ia sandarkan pada bahu Jeno. 



"Ya Na?" Jawab Jeno sedikit keras karena takut suaranya teredam, ia menggunakan helm fullface takut Jaemin tidak mendengar suaranya.


Jaemin mengulum bibirnya. "Ada yang ingin aku bicarakan padamu, bisa berdiam sebentar di rumah tidak?"


"Tentu." Tanpa berpikir panjang Jeno langsung saja menjawab, ya urusan ibunya bisa nanti jika berada di rumah Jaemin sang Mommy tidak akan khawatir.



Dengan begitu Jeno kembali fokus pada jalanan di depannya membiarkan Jaemin memeluknya dan menyandarkan kepalanya pada bahunya. 


Sekitar dua puluh menit akhirnya motor Jeno berhenti di halaman rumah Jaemin, membuka helmnya Jeno menoleh sedikit ke belakang dan terkekeh ketika melihat Jaemin yang tertidur. Tangan Jeno terulur ke belakang untuk mengelus pipi Jaemin pelan. "Na sudah sampai Na."


Melenguh pelan Jaemin pun membuka matanya lalu mendongak sedikit, matanya langsung menatap Jeno yang tersenyum ke arahnya. Melepas pelukannya Jaemin membuka helmnya lalu memberikannya pada Jeno yang langsung menaruhnya di atas motornya. 



"Kau lelah ya?" Tanya Jeno, tangannya merapikan helaian rambut Jaemin yang sedikit berantakan. 


Lelaki manis itu hanya mengangguk lalu mengajak Jeno masuk ke dalam rumahnya. "Nana pulang~" 


Saat memasuki rumahnya ia hanya melihat Xiaojun yang duduk di ruang keluarga dengan satu cup besar ice cream mint choco kesukaannya. "Hyung tidak ada orang?" Tanya Jaemin.



Xiaojun menoleh lalu mengedipkan matanya pelan. "Memangnya aku bukan orang?" Ia bertanya balik.



Mendengus pelan Jaemin berjalan mendekati kakak sepupunya di ikuti oleh Jeno di belakangnya. "Maksudku tidak ada orang selain mu Hyung?" Karena Jaemin tidak melihat keberadaan kedua orangtuanya atau setidaknya Eomma nya.


"Ada bibi Song." Jawabnya singkat.


Emosi Jaemin tersulut akhirnya ia mencubit keras pipi Xiaojun. "Maksudku tidak ada Eomma dan Appa?" 


Xiaojun meringis kecil karena cubitan Jaemin di pipinya. "Tidak, Paman Yuta bilang ingin pergi kemungkinan pulang sedikit malam."



Jaemin membulatkan mulutnya lalu mengangguk. "Oke aku ke kamar dulu ya Hyung." 


Lelaki yang sedang sibuk memakan ice creamnya itu hanya mengangguk lalu menoleh ketika melihat Jeno yang mengikuti Jaemin ke arah kamar lelaki manis itu. "Ya awas saja jika mereka berbuat yang tidak-tidak." 


The Love of Mine (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang