PART 50

7 3 0
                                    

Setelah lama menunggu,Rega dan Arka keluar dari restoran menuju mobilnya masing-masing. Mereka akan berpisah karena Arka dan Gia ada urusan lain yang harus mereka selesaikan. Dalam mobil,Gia dan Arka senang karena bisa jalan bersama lagi yakni double date,meskipun ada Risma tapi masih bisalah dibilang double date. Tiba-tiba Gia mendapat pesan dari ayahnya.

"Sayang,papaku chat nih." ucap Gia.

"Gimana sayang?" tanya Arka.

"Katanya kita suruh pulang kerumah sekarang,papa butuh bantuan kita katanya." jawab Gia.

"Ya udah,kita pamit dulu ke Rega sama Rasya ya sekalian sama Risma." ucap Arka.

"Oke sayang." jawab Gia sambil tersenyum.

Karena mobil mereka parkirnya bersebelahan jadi mereka bisa berbicara tanpa harus keluar dari mobilnya.

"Rega... Rasya... Risma... gue sama Gia duluan ya.Ada urusan soalnya.Maaf nggak bisa lanjut jalan-jalan bareng kalian." teriak Arka dari dalam mobilnya.

"Oh,oke kak." jawab Rega.

"Hati-hati ya kalian." lanjut Rasya pada Arka dan Gia.

"Siap." jawab mereka secara bersamaan.

Lalu mobil mereka keluar terlebih dahulu dari parkiran. Diikuti dengan mobil Rega. Tapi arah mereka berbeda. Saat dijalan,mereka tak ada perbincangan sama sekali dan terasa sangat hening. Risma yang biasanya memulai keramaian menjadi diam karena ia merasa sangat mengantuk dengan duduk dibelakang sendirian. Sementara Rasya memainkan ponselnya dan Rega fokus menyetir. Rega sesekali melirik kearah Rasya yang sedang bermain ponsel.

"Tuh orang main handphone karena bales chat apa ngapain sih sampek segitunya natap handphone muluk dari tadi." gumam Rega.

Rasya yang mendengar ada seseorang berbicara dengan sangat lirih pun langsung menoleh kearah Risma,tapi ia melihat Risma sudah tertidur, kemudian melirik kearah Rega tapi ia fokus menyetir. Rasya bingung, akhirnya ia memutuskan untuk menemani Rega menyetir tanpa memainkan ponselnya.

"Sya..." ucap Rega tiba-tiba.

"Iya kak,kenapa?" tanya Rasya.

"Lo beneran mau kuliah bareng gue?" tanya Rega.

"Kayaknya iya sih kak,tapi bingung ambil jurusan apa." ucap Rasya.

"Kayak gue aja Sya,enak kok pelajarannya." usul Rega.

"Management bisnis?" tanya Rasya.

"Iya." jawab Rega.

"Tapi,nama bisa ya aku sama jurusan itu." ucap Rasya.

"Belajar aja.Dulu aku juga sama nggak bisa sama sekali tapi setelah masuk kuliah ambil jurusan itu ya lama-kelamaan aku bisa tuh sama pelajarannya.Malah seneng banget sama pelajarannya." jelas Rega.

"Gitu ya kak,insyaallah deh Rasya masuk ke management bisnis juga." jawab Rasya.

"Oh iya,kita shollat dulu ya.Belum shollat dhuhur kan?" tanya Rega.

"Iya kak." jawab Rasya.

"Risma mana kok diem aja,biasanya paling bisa bikin heboh." ucap Rega.

"Tidur tuh kak." jawab Rasya.

"Ntar Rasya bangunin kalo udah sampek masjid.Kita ke masjid kan kak?" tanya Rasya.

"Iya,tuh didepan ada masjid." jawab Rega.

Setelah sampai dimasjid Rasya membangunkan Risma terlebih dahulu sebelum mereka turun dari mobil.

"Dek... bangun dek." ucap Rasya sambil menggoyangkan tubuh Risma.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang