Ketika aku berumur 16 tahun

59 2 1
                                    

"MINARI!"

Aku membanting pintu kamar dengan kesal. "Putusin pacar kamu sekarang!"

Minari yang sedang asik membaca buku di atas tempat tidurku langsung terbangun. Ia pasti kaget mendengar suara pintu yang barusan kubanting. Semoga bunda tidak ada di rumah. Gumamku sedikit takut.

"Kamu bikin aku kaget." Minari meletakkan buku yang dipegangnya. Wajahnya terlihat begitu tenang. Ia bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arahku. "Kamu kenapa lagi? Kenapa banting pintu? Kalau bunda tahu uang jajan kamu bisa dipotong."

Jangan di ingetin! Aku bergidik ngeri membayangkan uang jajanku habis dipotong bunda.

Aku melipat kedua tanganku di depan dada. Memasang wajah sekesal mungkin padanya. "Kamu denger kan tadi aku bilang apa?"

"Putus?"

"Iya, putusin pacar kamu."

"Kamu tahu darimana aku punya pacar?"

"Ikatan batin aku kan kuat sama kamu, masa iya aku nggak tahu!"

"Jangan marah-marah." Minari mengecup pipi kiriku, lalu memberiku senyuman termanisnya. "Nanti aku putusin pacar aku. Kamu udah makan? Gimana tadi di sekolah?"

"Yang bener?! Kamu bakal putusin pacar kamu?!"

Minari hanya mengangguk. "Aku nggak suka lihat kamu marah-marah. Kalau aku putusin pacar aku kamu seneng kan?"

Aku mengangguk dengan cepat, kemudian memeluknya. "Aku sayang banget sama kamu."

"Iya, aku tahu."

"Aku laper. Kamu mau buatin aku makanan?"

"Kamu mau makan apa? Tapi kayaknya bahan makanan di kulkas tinggal sedikit deh, mau belanja dulu nggak?"

"Mau!"

"Kamu ganti baju dulu, aku tunggu di bawah."




•••

Pesan masuk
Dari Sanake:

Lo putusin Bambam?!!!

She Is My WifeWhere stories live. Discover now