20. Bianglala

1K 143 18
                                    

Absen dulu sini yang lagi nungguin!































































"Kita mau kemana?"

"Dufan."

"DUFAN? Emang buka kalo malem?"

"Buka, emang lo gak tau?"

"Nggak."

"Kudet lo, udah cepetan naik!"

"Katanya ada yang mau lo omongin? Tapi kok jauh bener perginya."

"Iya, sekalian maen."

Sebenarnya Ryujin malas untuk pergi bersama Changbin. Padahal sebelumnya ia senang-senang saja kalau Changbin mengajaknya pergi tanpa perlu banyak berpikir. Biasanya Changbin akan mengajaknya untuk makan atau menonton film di bioskop. Lumayan ia bisa berhemat karena sering mendapat traktiran dari Changbin. Uang makannya bisa ia gunakan untuk hal lain. Tapi kali ini berbeda, karena yang ia inginkan saat ini Felix. Ia ingin seperti pasangan lain menghabiskan waktu berdua terlebih mereka sudah menikah, harusnya mereka bersama tidak terpisah seperti ini. Meskipun ia sendiri tidak berharap banyak Felix akan melakukannya.

Seminggu sudah usia pernikahan mereka tapi tidak ada kemajuan sama sekali. Ryujin yang selalu menahan untuk mendekat dan Felix yang enggan untuk mendekat.




































Mata Ryujin berbinar saat melihat lampu-lampu yang menghiasi setiap wahana permainan. "Bang, kok gue gak tau ya dufan kalo malam buka?"

"Baru banget emang dibuka, sekitar sebulanan yang lalu."

"Naik itu yuk bang!"

"Apa?"

"Itu yang bikin orang teriak-teriak." Dengan antusias Ryujin berjalan mendahului Changbin ke arah wahana yang ia maksud. Sementara Changbin, ia tampak pasrah mengikuti langkah Ryujin.

Halilintar, itulah nama wahananya. Favorit sebagian orang yang suka dengan aktivitas yang bisa memacu adrenalin termasuk Ryujin. Ia tak pernah absen menaiki wahana tersebut. Berbanding terbalik dengan Changbin, ia justru sangat menghindari wahana-wahana ekstrem semacam ini.

"AAAAAAA."

Hampir seluruh pengunjung yang menaiki wahana ekstrim tersebut pun berteriak histeris. Termasuk Changbin dan Ryujin.

Rasanya gue mau pingsan aja - Changbin.

Untuk sesaat waktu terasa begitu lambat berputar. Changbin tidak tahan ia ingin segera turun dari wahana ini.


































Selesai menaiki wahana tersebut, Changbin segera mencari tempat untuk mengeluarkan isi perutnya.

"Lo gak apa-apa bang?" Tanya Ryujin khawatir begitu Changbin selesai dengan urusannya. Laki-laki itu tampak pucat dan lemas.

"Gapapa kok."

"Lo kenapa tadi ikut naik kalo gak bisa naik halilintar?"

"Bisa kok, cuma perut gue lagi gak enak aja kayaknya."

"Udah deh bang lo ngaku aja! Kalo lo itu takut naik begituankan?"

"Iya-iya gue ngaku, gue emang takut naik wahana ekstrem kaya begitu. Perut gue pasti mual setelahnya."

RASA || SKZ × ITZYWhere stories live. Discover now