[14]

26K 2.9K 208
                                    

“Kembalilah saat kau ingin, sahabatku”

“Jangan lupakan kami, ya”

“Jaga dirimu dan berbahagia selalu, adik kecil”

Haechan yang mendengar salam perpisahan dari satu persatu orang di depannya itu hanya tersenyum manis. Renjun, Jaemin, Lucas dan disertai Jungwoo memang ikut mengantarkan kepergiannya ke bandara hari ini. Entah akan kemana omega itu selanjutnya, mereka tidak tahu pasti tempatnya karena Haechan memang sengaja tidak ingin memberitahu siapapun tentang hal ini. Memang mereka tahu negaranya, tapi tidak tahu pasti dimana dan dengan siapa omega itu akan tinggal disana nantinya.

“Kalian tenang saja, aku akan baik-baik saja" katanya denyan senyum meyakinkan.

Menghela nafas, Renjun berkata “Haahh baiklah, jangan lupa kabari kami, oke?”

"Untuk apa aku mengingat mu?"

"Yakk! Lee Haechan!"

"Hahahaha iya bercandaaa, tentu saja aku tidak akan melupakan kalian"

"Kemari Hyuck, aku ingin memeluk mu" ujar Jaemin kemudian berhambur ke pelukan sahabatnya, disusul Renjun dan jadilah mereka berpelukan bertiga seperti teletubies, menyisakan Lucas dan Jungwoo yang terkekeh kecil melihat tingkah ketiga sahabat itu.

"Heyy tumben sekali kalian ini, hahahaha" ujar Haechan tertawa kecil, membalas pelukan dari para sahabatnya itu dengan erat.

"Berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja, Hyuck."

"Iya, Na Jaemin."

⊙⊙⊙⊙

Sore ini cukup indah dengan matahari yang perlahan terlihat akan kembali ke peraduannya. Sementara itu sosok alpha tangguh itu, Mark, sedang berkutat dengan dokumen kantornya setelah sebelumnya menyelesaikan kuliahnya hari ini. Saat fokusnya tengah berpusat, tiba-tiba rasa aneh mulai datang pada dadanya. Diawali dengan rasa sesak yang membuatnya sedikit kesulitan bernafas, Mark hanya mengabaikan pada awalnya. Mengernyit bingung dan menganggap hal itu adalah efek dari dirinya yang kelelahan dan kurang istirahat. Namun setelah beberapa menit berlalu, rasa sakit itu tidak jua mereda dan justru semakin terasa menyakitkan. Terasa Seperti ada jarum yang menusuk telak jantungnya. Mark dengan refleks menjatuhkan bolpoin di tangannya kemudian meremat dadanya erat. 

"Ahhh" Erang alpha itu cukup keras hingga mampu menarik atensi sekretarisnya yang sedang memeriksa berkas di sofa yang tak jauh dari meja kerjanya itu menoleh dan cukup heran dengan raut kesakitan yang ditunjukan Mark. Kim Doyoung namanya, seorang beta yang merupakan sepupu sekaligus orang kepercayaan orang tua Mark yang merambat menjadi sekretaris pribadi anak itu, kemudian segera bangkit dari duduknya menghampiri Mark yang entah kenapa terus meremat dadanya kuat.

"Hey, Mark! Are you okay?" Tanya Doyoung sedikit panik.

"I-I am..." jawab Mark dengan susah payah, masih mencoba menghirup udara di sekitarnya dengan rakus.

"Apa yang terjadi? kau terlihat sangat kesakitan!"

"T-tidak apa.. aku... mungkin.. hanya kelelahan.. hahh iyaa, kelelahan" sahutnya lagi dengan terbata, bersender pada kursi kerjanya dengan mata yang tertutup erat menahan gejolak aneh dalam dadanya.

"Sudah kubilang untuk tidak memaksakan diri, Mark. Sekarang pulang dan istirahatlah dulu, biar sisanya aku yang urus nanti.

"Terimakasih"

⊙⊙⊙⊙

"Ada apa kau mengajakku bertemu?” Tanya hendery to the point, menyesap minuman yang telah disediakan di table bar mereka.

Oh, Mate ! [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang