Hallooo semuaa Langit dan Aletha come back nihhh❤️❤️❤️ habis di revisi tapi gak lama-lama banget kan ya?
Aduh aku banyak ngomong ya padahal udah gak sabar mau baca,ya udah sekarang selamat menikmati😁😁
****
Luka paling sakit saat orang terdekat lah yang memberikannya
~Langit Aldebaran Matteo~
🕸️🕸️🕸️🕸️
Semua sikap yang ditunjukkan Langit bukan tak beralasan, ada sebuah sebab amat kuat hingga menyebabkan Langit dingin terhadap orang disekitarnya.
Langit seakan membuat pembatas atas dirinya dengan dunia luar membuatnya tampak misterius dan tak tersentuh.
"Ini pesanannya, silakan dinikmati"ucap Aletha sambil menatap Langit untuk memastikan apa pikirannya benar.
"Ada apa?"tanya Dhirga heran pada Aletha karena gadis memandangi Langit terus.
Lain halnya dengan Langit tidak mengambil pusing kelakuan Aletha, Langit anggap Aletha seperti gadis kebanyakan yang kagum padanya.
Bukannya apa hanya saja gadis-gadis seperti itu jika ditanggapi akan semakin menjadi, pada akhirnya Langit sendiri lah yang akan ke susahan.
"Eh____itu Aletha mau kasih ini"
menyodorkan selembar kertas serta pena kepada Langit, Langit mengangkat sebelah alisnya saat dirinya benda tersebut.
"Maaf sebelumnya, jika kamu mau bicara bisa nulis disini karena kami tidak tahu jika menggunakan bahasa isyarat"jelas Aletha hati-hati takut menyingung pria didepannya.
Langit yang mulai memahami maksud Aletha langsung memberinya tatapan dingin andalannya, apa gadis itu berpikir dia bisu?
Dhirga sendiri tidak bisa lagi menahan tawa bagaimana bisa seorang Langit pria sempurna dimata para gadis dianggap bisu oleh Aletha.
Untuk pertama kalinya Dhirga menyaksikan sendiri seorang gadis memandang Langit tidak sebagai pria sempurna, cukup langka.
Astaga Aletha Aletha batin Dhirga
"Kak Dhirga kenapa ketawa?"heran Aletha.
"Tidak apa-apa Aletha, astaga perutku sakit"jawab Dhirga saat telah bisa mengendalikan dirinya.
"Aku tidak bisu"ucap Langit dingin serta menatap Aletha datar.
Mendengar jawaban dari Langit, Aletha langsung kaget bahkan matanya melotot seperti akan keluar dari tempatnya, malu rasanya Aletha mau menghilang saat ini juga.
Bagaimana ini?
"Kamu tidak bisu? Eh...akhm ya jangan salahkan Aletha salahmu sendiri tadi selalu diam"belanya melirik Langit takut-takut.
"Apa kau pikir orang diam itu bisu?" tanya Langit.
"Eh... Permisi, maaf bisa pinjam Aletha sebentar?" tanpa menunggu jawaban Sandra menggeret Aletha.
Dari kejauhan Sandra menyimak pembicaraan mereka saat melihat situasi mulai tegang, Sandra memutuskan menggeret Aletha.
Dari pada nanti adiknya itu akan diterkam oleh pelanggannya tersebut, lagi pula teori darimana Aletha itu orang berarti bisu.
Aletha ini memang butuh mengajarkannya banyak hal lagi agar hal aneh-aneh seperti ini tidak terulang untuk ke dua kalinya.
"Bawa saja disini juga dia tidak dibutuhkan"ucap pedas Langit melanjutkan makannya.
YOU ARE READING
Langit & Aletha
RomanceSebuah kisah mungkin kalian pernah mendengarnya. Quennesya Aletha Gadis mengantar makanan memiliki sifat ceria dan polos menganggap ice cream adalah moodboster-nya selalu bertingkah sesukanya. Bagaimana jika Aletha dipertemukan dengan pria dingin d...
