[side story] They're Passed Away

58.5K 8.4K 8.3K
                                    

"Kenapa kalian meninggalkan kami?"—Na Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kalian meninggalkan kami?"
—Na Jeno


ps : wajib play multimedianya


Happy Reading


Bahkan ketika sepasang jasad itu akan dimakamkan, Juno masih meraung. Saat di rumah sakit, anak laki-laki itu menangis terlalu keras hingga dia jatuh pingsan. Kang Daniel sudah berusaha sangat keras untuk menenangkannya, tapi Na Juno tentu tidak akan bisa ditenangkan semudah itu. 

"AYAH!!!! AYAH! BUNDA!!" 

Dia berlutut di depan kedua peti orang tuanya. Menggedor peti dari kayu tersebut, dengan air mata yang jatuh seperti hujan. 

"Ayah apa-apaan?!!" Derunya, "bukannya kita sepakat kalau mau kasih kejutan ke bunda!! Semalem ayah bilang kita mau liburan keluarga!!" Juno terus berteriak seperti orang gila. 

Na Jeno mungkin sudah tak menangis sehebat di rumah sakit, namun saat ini, di rumah besar mereka, tetap saja dia banyak membungkam. Menangis diam-diam dengan dada sesak luar biasa. Dengan pikiran yang masih menolak kenyataan. 

Na Jeni mungkin adalah yang paling tenang di antara saudara-saudaranya, tapi dia tentu saja menangis. Dia menangis dengan tubuh gemetar, ekspresi wajahnya menunjukkan jika dia merasa sangat kesakitan. Meski tak mengeluarkan suara, gadis itu menangis dengan hebat dalam kediamannya. 

Kim Doyoung tak berhenti memeluk Jeni, salah satu orang yang paling dekat dengan anak perempuan itu. Dia terus mengusap punggung sempit anak perempuan Profesor Na, menggumamkan beberapa kata menenangkan. 

"Juno, mereka harus dimakamkan," Kang Daniel berlutut di belakang Juno, menarik bahu anak laki-laki itu. 

"Om..." Juno masih terisak, "om, ayah bilang— ayah bilang mau... bikin kejutan buat bunda, Kak Jeno, sama Jeni... semalem ayah ngajak aku rundingan buat ngasih kejutan..." Dia mencengkeram kerah pakaian Daniel, menangis dengan wajahnya yang sudah berantakan. 

Kang Daniel menghela napas pasrah, tidak tega. "Jun..."

"Tolong ayah... tolong ayah sama bunda..." 

Kang Daniel tentu saja tak bisa mengatakan apapun, dan memang tak ada  yang bisa melakukan apapun saat ini. Tak hanya tiga bersaudara itu yang terpukul, semua orang merasa sangat kehilangan, dan tak ada siapapun yang siap untuk kepergian pasangan itu. 

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang