Harvleon, putra tunggal keluarga Alvonsio, terdesak oleh syarat dari keluarganya di Perancis yang mengharuskannya menikah secepat mungkin. Belle Morgan, wanita licik yang bertahun-tahun mengincar pria itu, memanfaatkan situasi itu sehingga berhasil menyeret Harvleon ke dalam keharusan menikahinya. Pada suatu malam, seorang perempuan asing mabuk dan Harvleon terpaksa membawanya ke apartemen. Harvleon sangat bersyukur ketika Belle mendapati wanita itu di ranjang tunangannya esok pagi. Kemarahan yang berkobar membuat Belle tanpa sengaja memutuskan pertunangan itu. Sang wanita terbangun, tapi secara misterius kehilangan ingatannya, dan tak membawa identitas apa pun. Harvleon menolong hidup wanita itu, memberinya nama sebagai Sharon. Tapi ultimatum untuk segera menikah masih menjerat Harvleon, sehingga ia menjebak wanita asing itu dengan kontrak pernikahan setahun. Bukan hanya menghadapi sikap Harvleon, Sharon harus bisa bertahan hidup dalam kehidupan Alvonsio yang rupanya lebih rumit dari kengerian yang pernah ia bayangkan. © 2020

The White Lady The Smartest The Lost One

Avonturir adalah mereka yang berjiwa petualang. Mereka yang tidak nyaman di zona nyaman. Dalam artian lainnya, adalah mereka yang sudi berlaku curang demi kepentingan pribadi. Dengan kebangsatan yang mengesankan, Favino, Alvonsio, Travolta, dan Brückner menggenggam dunia. Bukan dalam kolusi klandestin yang membuat mereka terlibat dalam satu situasi ini. Melainkan....

Elizabeth Georgiev mencintai alpukat setengah mati. Wanita yang berjalan di atas sepatu tingginya dengan kekeraskepalaan yang kekanakan. Punya masalah kronis dalam urusan meneguhkan pilihan. Terkesan labil hingga terlalu mudah dipengaruhi sugesti. David Madsen, pria dengan jiwa sepenuhnya liberty namun terpaksa menjalani bisnis keluarga yang menjengkelkan. Menganggap Elizabeth sebagai wanita paling cerewet sedunia. Tidak sudi mengakui pernah bertetangga dengan teman kecil titisan nenek sihir itu. Namun, takdir berbisik lain, mengabulkan harapan keduanya agar tidak bertetangga lagi. Tapi justru memutuskan mereka tinggal seatap. - "Setumpuk artikel yang pernah kutulis, sederet kasus hukum yang kuurus, segudang makanan Italia yang pernah kubuat, dan bahkan jejeran sandal jepitku jauh lebih baik daripada pria menyebalkan itu." - Elizabeth Venebell Georgiev. "Tak bisakah kau diam, Megalodon pirang plin-plan?!" - Davidson Nikolai Madsen.