Ilusi dan seni. Kebobrokan dan kebajikan. Dari dua tempat yang berkebalikan itulah petualangan dimulai. Kali ini Maple Academy mendapat kejutan tak terduga dari seseorang yang seharusnya tidak berada di masa ini. Menyusul kejadian itu empat tim ditugaskan menuju kerajaan Fallen Angel untuk meminta petunjuk keberadaan sebuah tempat yang suci. Serine, Chiquithe, Gamaliél, dan Charon ditugaskan menuju Malice Island. Namun, petunjuk mereka tidak datang semudah mengedipkan mata. Dan segera setelah lokasi tujuan diketahui, bukan berarti segalanya akan baik saja-saja. Bukan juga berarti mereka lolos dari kejahatan.

Semesta selalu punya cara unik untuk menghadirkan cerita menarik kepada orang yang dikehendakinya. Sejak kecil Kaeden menggemari cerita petualangan dari dongeng yang diceritakan oleh sang ibu, dia berharap suatu saat nanti dapat memiliki cerita petualangan epiknya sendiri. Namun apa yang dibayangkan Kaeden tentang petualangan penuh fantasi justru berbanding terbalik. Kaeden dan timnya, Caspian, Kirana, dan Sophia harus menghadapi rintangan yang belum pernah dilalui untuk menuju Mirror Island tersembunyi. Memecahkan teka-teki yang diberikan oleh Lord, menelusuri peperangan masa lalu dan dikejar-kejar oleh Capella, pengikut pangeran 4 darah yang menginginkan sebuah benda rahasia dari mereka. Belum lagi, Kaeden harus melewati serangkaian ujian demi menemukan salah satu memori pendiri Maple Academy. Berjuang mati-matian dalam ilusi dunia ajaib yang menjebak tim, dan hal yang paling menyedihkan baginya adalah kehilangan Chere, boneka teddy bear kesayangannya. Apakah ini akan menjadi petualangan fantastis yang diidamkan oleh Kaeden? Atau justru membawa dia dan timnya ke dalam jurang petaka?

Kedatangan seseorang yang telah mati dan kabar mengenai Mirror Island terakhir. Akhirnya membentuk empat tim dan sebuah misi menemukan memori berharga di suatu tempat tak terjamah oleh tangan manusia. Tim Emas yang berisi; Neyza Sonya, Yui Kamiyama, Dae Han, dan Prixi Grenah memulai perjalanan di Kerajaan Fallen Angels. Perjalanan mereka tidaklah mulus. Bayangan seseorang selalu mengintai tiap kaki melangkah. Penyerangan beruntun tidak ada habisnya. Sampai keempatnya harus merenggang nyawa. Apakah mereka akan selamat dan membawa memori berharga? Ataukah pulang hanya tinggal nama?

Semuanya seolah berakhir begitu saja. Tiap detik dikuasai oleh kepingan memori kehidupan yang berputar acak tatkala nyawa berada di ujung tanduk. Sementara itu, dinding terluar tidak hanya menginginkan apa yang dibawa, tetapi jiwa dan raga sang pembawa juga. Gabriella, Taksamallory, Rigel, dan Zephyr teringat kembali dengan tujuan utama mereka. Mencari memori pendiri Maple Academy dan menyatukannya di Dark Fairytale Island. Hanya itu saja .... Namun, siapa dia? Siapa sosok yang mengekori keempatnya selama di perjalanan, lalu bertemu, dan berpura-pura baik pada mereka? Lantas, kenapa dia menyerang mereka? Keempatnya tersudutkan. Vibrasi melemah. Tenaga pun sedikit tersisa. Mereka hampir menyerah. Siapa pun ... tolong kami ...!