CATATAN: - Revisi bisa terjadi kapan saja. - Tidak ada jadwal update khusus, alias suka-suka saya. - Unpublish bisa terjadi kapan pun juga ___________________________________ Di SMA Sanda Agung, menjadi pintar saja tidak cukup. Reputasi, koneksi, dan pengaruh adalah mata uang yang sesungguhnya. Flora Adisthi Maheswara, siswi tahun pertama yang biasa saja, hanya ingin bersekolah dengan tenang. Tapi, segalanya berubah saat ia tanpa sengaja menemukan sebuah ruang rahasia ---dan lebih buruknya lagi, ia menangkap basah seseorang yang tak seharusnya ada di sana. Kenzo Adyawinata. Ketua OSIS, cucu pemilik yayasan, dan cowok paling untouchable di sekolah. Kini, Kenzo mendekatinya ---bukan untuk cinta, melainkan untuk mengawasinya. Setidaknya, itu yang Flora yakini ... sampai, kehidupan sekolahnya semakin runyam dan dihinggapi banyak masalah. Flora semakin tak tahu arah. Menjadi sorotan tak pernah ada dalam kamus hidupnya. Jadi, demi mencapai kehidupan tenang yang selalu menemani harinya, Flora mulai menyusun strategi agar bertahan dari berbagai drama. Untuk itu, Flora memerlukan rencana. Tapi ... apa? ***

Konflik terjadi antara dua negara tetangga. Dan Indonesia harus menyiagakan pasukan militernya untuk mengamankan wilayah perbatasan, baik di daratan maupun batas laut. Ketika hampir seluruh prajurit terbaik bangsa ini bertugas, satu musibah terjadi. Operasi pengamanan perbatasan pun berubah menjadi operasi militer lainnya. Lettu Pnb. Rama Prastomo mendapatkan tugas yang sama seperti para prajurit TNI lainnya, mengawal perbatasan. Namun ketika dirinya terpaksa terlibat, dan melihat sendiri apa-apa yang terjadi dibalik konflik militer dua negara tersebut, apa yang harus dilakukannya? Penugasan yang berlanjut menjadi perjuangan menyelamatkan diri. Pengamanan yang berubah menjadi penyelamatan.

Batavia di akhir tahun 1941 hingga awal tahun 1942 dalam keadaan siaga. Pasukan Jepang sudah di depan mata, hanya satu langkah lagi yang tersisa untuk merebut Batavia dari Pemerintah Kolonial Belanda. Adriaan Hendricus van Steenwijk tidak pernah menyangka bahwa pendudukan Jepang ke Batavia akan berjalan dengan cepat; membawa perubahan signifikan terhadap hidupnya yang awalnya tenteram sentosa. Hidupnya yang dahulu jauh dari musibah, kini diterpa kenestapaan tiada ujung. Adriaan harus menghadapi kenyataan bahwa Perang Raya akan selamanya mengubah tatanan hidupnya yang begitu muluk menjadi penuh rintangan. Di tengah badai yang menerpanya, Adriaan harus bertahan hidup di tengah kemelut pendudukan Jepang di Batavia hingga gejolak Masa Bersiap di Jakarta.

[Part Masih Lengkap] Ditengah bisingnya suara tembakan dan kejamnya kinrohosyi, Dharmawangsa masih memiliki semangat membara untuk bersekolah. Setelah menamatkan pendidikannya di Shoto Chu Gakko (setingkat SMP), Dharma berharap bisa melanjutkan pendidikannya dengan mulus, menjadi rakyat terpelajar dan membantu Hindia Belanda bebas dari kukungan penjajahan Jepang. Namun, siapa sangka, tidak hanya penjajah yang terus mengintai hari-hari Dharma, tetapi juga misteri yang menyelimuti sekolahnya. Mampukah Dharma menyelesaikan pendidikannya dan memecahkan misteri yang ada di sekolahnya? Note: kinrohosyi=kerja bakti pada masa penjajahan Jepang.