Hingga pada akhirnya kematian lah yang paling dinantikan... • • • • Hujan terus mengguyur kota Bogor dikala hari yang paling mematikan tiba. Sang gadis tersenyum, menatap dunianya yang tak lagi sama. Senyuman lega menandakan leburnya segala sesak dalam jiwanya. Yang mungkin, akan tergantikan oleh kebahagiaan. Sang gadis terus berdiri, lemah. Pandangannya mulai kabur, tergantikan gelap yang mencekam. Seisi kepalanya berisik, riuh, dan penuh. "Ayah nggak sayang Raina" "Bunda benci Raina" "Rasa sayang dari kakak, palsu"