April, seorang staf di sebuah kantor konsultan di bidang konstruksi, harus menahan sabar setiap kali para petinggi di kantor menanyakan satu pertanyaan yang paling dia benci di dunia. "Progressnya berapa persen?" Kalau melebihi progress rencana sih syukur Alhamdulillah. April akan menyebutkan angka tersebut dengan senyum semanis madu. Yang membuat kepalanya pusing adalah jika progress mundur dan Dewangga, sang manajer teknik di kantornya, akan mempertanyakan penyebab kemunduran itu pada APRIL, bukan pada team leader atau pengawas lapangan. Tidak masuk akal, tapi tentu saja, April harus tetap menjawabnya.

"Om mau beli es dawet? Seger loh om, dijamin mengilangkan dahaga" Gue senyum semanis mungkin soalnya dagangan gue juga laris manis kali ini. "Berapa?" "Lima ribuan aja om". Sorry yah om, gue lagi racik pesanan orang jadi gak bisa liat muka situ. Tapi tenang gue bisa jamin kalau om mesen pasti bakalan terpuaskan deh. Gue balik badan buat ngasih pesanan orang yang ada dibelakang gue. Lumayan lah buat nambah beli sepatu. "Gimana om? Mau pesen?" Tanya gue sambil ngerogoh uang buat ngasih kembalian. "Berapa?" "Ih dibilangin lima ribuan om" "Berapa lama saya harus menunggu kamu kumpulkan tugas kamu dimeja saya Anggita?" Gubraakkkk.... Centong gue jatuh, uang sepuluh ribuan tadi gak jadi masuk kedalem tas malah masuk kedalam toples santan. "Eh...Pa..pak Pandu..eh..anu pak. itu..bapak mau es dawet?" Gila lo Ta! Gue bisa lihat rahangnya mengeras. Waduhh dosen galak marah nih. "Bisa kamu fokus sama tugas kamu lebih dulu? Saya tahu orang tua kamu berkecukupan Anggita. Saya tidak mau lagi melihat kamu jualan es dawet di area kampus ini kalau tugas dari saya belum kamu selesaikan. Mengerti?" Lah gue kicep! Gak bisa lawan dah, udah ketahuan yang keberapa kali ini sama dia. Si dosen galak sok sangar padahal emang sangar sih. Mau jualan kok dilarang-dilarang. "Mengerti pak. Tapi untuk terakhir kalinya, bapak mau es dawet? Seger loh pak" "Anggita!!!" Kisah mahasiswi yang punya semangat yang tinggi buat jualan es dawet dikampusnya. Namun harus sembunyi-sembunyi dari dosen galak yang sayangnya lagi-lagi jadi idola seperti di novel-novel. "Dosen galak kok dijadiin idola. Mana gak pernah beli es dawet gue lagi. Padahal seger loh!" "Anggita, saya bisa dengar kamu" "Ma..maaf pak. Gak bakalan lagi deh. Janji suer terkewer-kewer"

Solo, Please Help Me... berkisah tentang Shindu. Si pesimis lemah yang pulang ke Solo setelah lahir dan besar di negeri orang. Shindu datang ke Solo dengan sebuah misi, sebuah tujuan terbesar yang pernah dia usahakan dalam hidupnya. Karena semua yang ingin dia perjuangkan adalah selalu tentang keluarga. Shindu yakin, dia harus yakin bisa menggapainya. "Solo, aku datang. Tolong kau rayu dia, katakan aku sakit, sampaikan padanya aku menderita dan sangat membutuhkannya...." --Shindu Wijaya-- "Solo, tahan aku. Buat aku lupa padanya, sembunyikan aku. Jika aku melihatnya, aku yakin tidak akan bisa menahan kakiku untuk tidak berlari ke arahnya." --Pandu

Sebuah Novel Komedi Romantis (Romcom) Raya Klarisa nggak pernah punya keinginan muluk-muluk selain bisa liburan setiap bulan keluar Jakarta, makan makanan enak setiap hari, dan lihat cowok-cowok ganteng yang sering wara-wiri di GI. Tapi, semuanya berubah saat Dewa Ardianysah, si pak bos baru yang walaupun umurnya sudah pertengahan empat puluh, namun mampu mempesona Raya dengan cara yang nggak terduga. Gimana Raya nggak bingung coba? Umurnya Pak Dewa ini cuma lebih muda dua tahun dari sang ibu dan selisih dua puluh tahun dari Raya. Tersedia secara lengkao di Karyakarsa/diaparamita Mau maju kok rasa-rasanya banyak lampu merahnya. Mau mundur tapi kok sudah kepalang tanggung. Mugkin kesempatannya jatuh cinta memang cuma sekali ini. Jadi, Raya nggak bisa mundur. Dia bakal maju terus, pantang mundur sebelum berhasil membuat Pak Bos tercinta jatuh cinta kepadanya. -dia paramita-

26 tahun. lajang. perawan. berdikari 5 tahun lulus kuliah. 4 kali gagal lolos jadi PNS. Binar Karisma Ayu mengalaminya 35 tahun. single. kerja kerja kerja lulusan termuda. Kepala sub bidang terfavorit. Incaran para wanita. Jaka Sentosa namanya cerita ini dibuat dalam rangka challenge dari @lilindada untuk anniversay GWT2 semoga kalian menikmati 😊

Umur kamu berapa? Sudah punya pacar? Kapan nikah? Temen kamu udah punya anak lho, nggak ada niat nyusul? Kerja terus kapan ke pelaminannya? Kaila merasa pertanyaan seperti itu lebih mengerikan dibanding nonton film horror sekalipun, semua orang terlalu sibuk bertanya mengenai masa depan. Sampai lupa bertanya pada diri sendiri, apa mereka sudah bahagia dengan hidupnya sendiri? Untuk ukuran seorang perempuan yang selalu merasa wild young and free, Kaila tak terlalu mempedulikan cemoohan orang. Yang terpenting adalah kalau ia hidup bahagia. Kaila, 26 tahun. Accountant, Jakarta, Hangout, Gossip, and Single.

Maxwell Ravindra mungkin serupa kaktus. Dia bisa bertahan hidup meski menghadapi cuaca tak bersahabat. Pengkhianatan dari perempuan yang nyaris diajak menikah, tak terlalu memengaruhi hidupnya. Lelaki itu masih memiliki hal yang paling penting untuknya, pekerjaan sebagai arkeolog. Hanya saja, ada yang nyaris mati di dada Maxwell. Perasaan bernama cinta. Lambaian iseng dan diberi label "seksi", malah mengantar Maxwell berkenalan dengan Tara Solange. Gadis belia yang suka makan dan seolah tak punya beban hidup itu menerobos masuk ke dunia Maxwell yang gersang. Membuat lelaki itu terjaga dan menyadari bahwa dia sudah melewatkan terlalu banyak kesenangan dalam hidup ini. Maxwell dan Tara akhirnya tak bisa mengelak, bahwa mereka saling terpesona. Tara seolah menutupi kekurangan Maxwell, begitu juga sebaliknya. Mereka adalah pasangan yang ditakdirkan bersama. Ah, tapi cinta tak selalu mulus, kan? Mirip penggalian demi penggalian yang pernah dijalani Maxwell. Banyak kejutan yang membuatnya berdecak kagum seperti saat melihat Pasukan Terakota di Xi'an. Atau serumit makam Tutankhamun, salah satu firaun di Mesir. Ketika tahu bahwa Tara terkait dengan salah satu episode pahit hidupnya, apakah Maxwell akan melarikan diri lagi? Ataukah dia punya alasan kuat untuk berjuang di sisi Tara?