Anak baik-baik dan anak pintar tidak melakukan kesalahan?
Who says???
Everybody makes mistakes, and so does Flora.
Flora, si Murid Teladan kebanggaan sekolah, bintang olimpiade sains, anak pintar yang keras kepala dan agak naif, rupanya belum cukup pintar untuk tahu bahwa dia berteman dengan orang-orang yang salah. Bahkan Flora tidak sadar berteman dengan Frienemy, musuh dalam selimut.
Di saat dia masih menganggap hidup ini hanya kesenangan, buku, musik, canda dan tawa, dia dengan lengah membiarkan dirinya terjebak; berususan dengan polisi karena balapan liar, diskors sekolahan, masih juga dihukum oleh orang tuanya. Flora mencoreng nama baiknya sendiri di sekolah.
Lalu selama diskor dan menjalani hukumannya, hidup Flora kian kompleks dengan serentetan problema. Biarpun begitu, dia mulai mempelajari kehidupan dan hal-hal yang tidak dia dapat dari sekolah; kawan dan lawan, backstabber, gossip girls, perjodohan, ambisi, dilema, dendam dan kebencian yang membawanya berkenalan dengan romansa.
Jiwa muda Flora mempelajari bahwa setiap langkahnya selalu berbuah konsekuensi yang tidak pernah sia-sia.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.