Story cover for Dilema by JulieHasjiem
Dilema
  • Reads 962,383
  • Votes 21,191
  • Parts 14
  • Reads 962,383
  • Votes 21,191
  • Parts 14
Complete, First published May 13, 2017
Lima tahun memendam perasaan sendiri, membuat Naya cukup puas terjebak dalam bos-karyawan-zone. Alih-alih menarik perhatian pria pujaannya, Naya lebih suka menikmati perasaannya dalam diam. Tapi tentu rasa sukanya terhadap Prima tidak luput dari perhatian teman-temannya, terlebih Kafka. Manusia pecinta monyet dan laut, yang kerap menyuarakan hati Naya lewat celetukkan usil atau candaan konyol.

Menggoda Naya tentu menjadi rutinitas dan candu tersendiri bagi Kafka. Saat melihat wajah Naya yang memerah menahan malu, atau tatapan matanya yang membesar kala Kafka menggodanya secara terang-terangnya di hadapan Prima. Atau cubitan-cubitan kecil yang dilayangkanya di sekujur tubuh dan lengannya. Kegiatan yang dirindukan saat Kafka berada jauh dari kantor dan Naya. Kegiatan yang membuatnya tertawa sendiri setiap mengingat wajah marah Naya yang menggemaskan.

Dan Prima yang cukup peka dan mengerti perasaan Naya, namun memiliki ketakutan besar untuk sekedar merespon. Ditambah ketika Prima menyadari, bahwa dirinya ketergantungan akan Naya. Lima tahun bekerja bersama dengan gadis bertubuh mungil itu, Prima menyadari betapa Naya sangat memperhatikannya, bahkan kebutuhan terkecilnya meski diluar konteks pekerjaan.

Hingga pada suatu titik, dimana Kafka lelah mengejar, Naya lelah menunggu, dan Prima lelah bersembunyi. Akankah akhirnya mereka menyadari, bahwa rasa tidak sesederhana yang mereka kira?
All Rights Reserved
Sign up to add Dilema to your library and receive updates
or
#447patahhati
Content Guidelines
You may also like
π‘²π’‚π’‡π’†π’Šπ’π’Žπ’–! β™₯︎ by EphraimLoey
82 parts Complete
𝘞𝘒𝘳𝘯π˜ͺ𝘯𝘨 ❗ π‚π„π‘πˆπ“π€ 𝐈𝐍𝐈 πŒπ„ππ†π€ππƒπ”ππ† 𝐔𝐖𝐔 π“πˆππ†πŠπ€π“ π€πŠπ”π“!! π‰πˆπŠπ€ π“πˆπƒπ€πŠ πŠπ”π€π“ ππ†π†π€πŠ 𝐔𝐒𝐀𝐇 𝐁𝐀𝐂𝐀!! πŸ“’ π’π„ππ€π†πˆπ€π π‚π„π‘πˆπ“π€ πƒπˆππ‘πˆπ•π€π“, π…πŽπ‹π‹πŽπ– π’π„ππ„π‹π”πŒ πŒπ„πŒππ€π‚π€. π“πŠπ’. πŸ’“ "Annaya Carlissa cuman milik Sandy Mahanipuna!" tegas Sandy. Sandy Mahanipuna, cowok tampan, pintar, dan cuek telah termakan kata-katanya sendiri. Seorang gadis berhasil memporak-porandakan perasaannya. Jika dulu katanya ia tidak akan menyukai gadis gatel+lemot seperti Naya, maka sekarang keadaan terbalik. Ia tidak ingin melepaskan gadis itu. ------ "Barusan Lo pulang sama siapa?" Naya menoleh, kakinya mundur satu langkah. Jantungnya selalu berdegup kencang setiap kali ditatapi seperti itu. "K-Kak Sandy?" cicitnya pelan, kalut dan tidak tahu harus berbuat apa. Melihat Naya yang kegugupan seperti itu, membuat Sandy jadi tidak tega untuk menatapinya tajam. Tapi, mau bagaimana lagi ia sudah terlanjur kesal melihat Naya diantar oleh pria lain selain dirinya. Apalagi itu adalah Louis--pria yang terang-terangan mengobarkan bendera perang padanya sejak pertama kali bertemu. Sandy mendekat pada Naya, lalu mencekal tangan Naya. "Ikut gue!" titah Sandy menarik Naya. ------ "Nay, harusnya Lo gue hukum. Lo udah lemah di depan cowok lain. Lo nggak ingat janji, Lo?" "Naya, Naya udah berusaha. Tapi, tapi Louis yang-" "Nggak usah sebut nama cowok sialan itu!" "Eh? I, iya." "Kita pulang!" ----- HIGHEST RANK πŸ’Ž #1 in Percintaan (6/8/22) #2 in Remaja (5/8/22) #4 in Posesif (5/8/22) #6 in Teenfiction (5/8/22)
π˜–π˜―π˜­π˜Ί 𝘠𝘰𝘢 (END) by OktaviaWulan845
51 parts Complete Mature
Naya dan miko itu sudah bersahabat sejak mereka masih di dalam kandungan. Otak mereka yang sama-sama tak waras itu malah membuat persahabatan mereka bisa bertahan sampai sekarang. Namun ada fakta yang begitu besar yang naya tidak tau, miko memiliki tumor otak yang baru diketahuinya satu tahun lalu, dan dokter mengatakan bahwa umurnya sudah tak lama lagi. Fakta itu yang membuat miko ingin melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan selama ini, miko berusaha membuat orang-orang disekitarnya bahagia setidaknya sebelum ia mati Tapi semakin lama miko merasa perasaannya untuk naya itu semakin hari semakin aneh, ada rasa tak suka saat naya berdekatan dengan laki-laki lain (raka guru mereka disekolah) naya suka pada raka tapi raka tak menyukainya. Perjuangan naya untuk mendapatkan raka berhasil membuat miko terluka Akan kah miko mengungkapkan perasaannya? Atau ia hanya akan memendam selamanya? Dan akan kah naya bisa mendapatkan raka? Dan mengtahui tentang penyakit miko? . . "laper gue ko,beliin gue es kelapa muda napa"ucap naya sambil mengibasi wajahnya yang kepanasan "buta mata lo?disini cuman ada kita berdua,lo nyuruh gue beli dimana oon"ucap miko melempar batu kecil pada naya "elo sih ngajaknya kesini"ucap naya menatap miko kesal "elo sih ngapain pake laper segala,ganjel aja dulu noh pake air laut,kembung dah lo setaon"ucap miko menunjuk laut dengan dagunya, membuat naya menatapnya sinis. . . . Percintaan+persahabat+keluarga+ngakak+sedih+emosi+jungkir balik..... semua dirangkum dalam cerita ini. So tunggu apa lagi? Don't forget like,comen,follow and share yaa jangan LUPA bintangnyaaaaaa THANK YOU❀
You may also like
Slide 1 of 10
Kopi & Deadline (On Going) cover
π‘²π’‚π’‡π’†π’Šπ’π’Žπ’–! β™₯︎ cover
N E L A N G S A(END) cover
My Prince cover
Strong Girl cover
Sudahkah Kau Cinta Padaku cover
CRAZY GIRL (END)  cover
SERENDIPITY [COMPLETED] cover
π˜–π˜―π˜­π˜Ί 𝘠𝘰𝘢 (END) cover
Destino [SELESAI] cover

Kopi & Deadline (On Going)

6 parts Ongoing

Bukan karena lambat bekerja, Ara lembur lagi bagai kuda. Ara duduk sendiri di cubicle, mata lelah, kopi sachet ketiga di tangan, layar laptop menyala dengan file yang hampir rampung. Ingatkan Ara sekali lagi bahwa kerjaannya 'hampir rampung'. Dia menatap layar, lalu menarik napas panjang, "Aku nggak tahu lagi ini kerjaan atau penyiksaan... Tapi besok pagi harus submit, kalau nggak... ya biasa, dapat teror halus dari atasan." Dulu waktu kecil, Ara selalu mengganggap orang yang pulang kantor sampai pukul 12 malam atau pagi buta adalah orang-orang keren. Iya keren, keren keramnya sebadan-badan. Ara menarik napas panjang untuk kesekian kalinya, "Aku gila deh kayaknya, masa dulu kerjaan kayak ginian aku bilang keren." Di sela kelelahan itu, Ara mengenang tempat ngopi yang pernah dia datangi dua minggu lalu-tempat yang jarang dia datangi sebelumnya, tapi entah kenapa, wajah sang barista masih lekat di kepalanya. Dia pernah bilang ke dirinya sendiri , "Aku nggak punya waktu buat cinta." Tapi sejak ketemu cowok itu... apa kalimat yang digaung-gaungkan Ara mulai retak? GA MENERIMA NAMANYA PENJIPLAKAN YA EGE, NYARI IDE ITU GA MUDAH‼️