Di Antara Tawa dan Tragedi
22 parts Ongoing Di balik semarak kehidupan remaja masa kini-dengan media sosial, deretan target nilai sempurna, dan tawa di antara bangku sekolah-tersimpan cerita yang tak terucap.
Dulu, namanya adalah tawa. Gemericik riang yang tak pernah pudar, seolah hidup hanya tentang matahari dan permen kapas.
Nasya Zevillia Alesya, gadis dengan senyum selebar cakrawala, tak pernah tahu bahwa di sudut takdir, sebuah badai telah menunggu. Badai yang akan merenggut suaranya, mematahkan langkahnya, dan mengukir luka tak berdarah di kedalaman jiwanya. Ia akan belajar bahwa hidup adalah rangkaian kehilangan, bahwa cinta bisa datang dari tempat tak terduga, dan bahwa ingatan-bahkan yang paling menyakitkan sekalipun-adalah kunci untuk menemukan siapa dirinya yang sesungguhnya. Sebelum semua itu terjadi, dia hanyalah seorang gadis yang mengira dunia itu sederhana. Ia belum tahu, bagaimana rasanya menjadi bekas luka tak berdarah.
Ini bukan hanya kisah tentang tumbuh dewasa. Ini kisah tentang bertahan-dengan tawa, air mata, dan luka yang belum sembuh.
oOo
"Dia bilang mataku sayu seperti dihantui, aku bilang aku tidak tidur, karena mimpi-mimpi ku hancur."