8 parts Complete Mature"Liya!" panggil Zara dari jauh menghampirinya.
"Zara,"gumam nya kesenengan melihat teman yang sudah berhari hari menjauhinya kini datang kepadanya.
"Liya aku mau ngomong," Zara memulaikan percakapan setelah berada di depanku.
"iya mau ngomong apa?,"tanya Liya tidak sabaran.
"mulai detik ini hari ini aku bukan lagi temen kamu",ucap Zara lalu pergi begitu saja tanpa sepatah perjelasan sedikit pun.dan entah kenapa,seketika,Liya seperti di samber petir di siang bolong.
setelah perginya Zara, Liya naik ke kelasnya bersamaan dengan tangisan,sesegukan yang dari tadi tidak berhenti,tangannya juga gementar dan air matanya tidak berhentinya mengalir, sambil berjalan menaiki tangga menuju kelasnya yang berada di tingkat paling atas,dia terus terusan menangis tanpa henti.sesampainya di kelas ia langsung menduduki dirinya dan menutupi mukanya yang sebam akibat menangis.
"Liya..Liya,"panggil seseorang pada Liya sambil sedikit menggoyangkan tubuh si gadis itu
Liya yang terusik mengangkat sedikit kepala nya ke atas dan menatap orang itu,dengan mata yang bengkak Liya melihat orang itu.
"Liya kamu kenapa kenapa kok kamu nangis,"tanya orang itu khawatir.
"aku gak papa kok Vin," ucap Liya menenangkan Alvino.
"gak papa gimana ini, cerita gak lu," Alvino berbicara dengan nada yang khawatir dan sedikit memaksa.
.......................
"apa!!yang bener aja".
"bener gak liat apa aku nangis kek gini".
"sialan banget tu orang,"batin seseorang.
.
.
.