"There's no such a thing as perfect Soufflé, and so are our life."
Soufflé, sejenis kudapan manis nan ringan, tetapi penuh intrik dan rawan kegagalan dalam proses pembuatannya. Rentang hidupnya yang hanya sesingkat napas (mungkin napas yang sangat panjang), membuat soufflé harus dihidangkan dan dinikmati sesegera mungkin sebelum kemegahannya hilang dan menciut begitu saja.
Layaknya Soufflé, pertemuannya kembali dengan kepingan masa lampau dan juga kebahagiannya yang telah lama hilang--Christoff Hadinata (Chris)--membuat Annora Faradinan Dantec (Fara), sadar akan satu hal. Manisnya hidup memang kadang bisa begitu singkat dan harus segera dinikmati, sebelum semuanya hilang.
Rentang jarak dan waktu yang membentang, akhirnya membuat Kinandari Adriana Hadinata (Adriana), memutuskan untuk merantau ke negeri orang demi mencari yang terkasih. Sedari awal dia paham, segala pahit, kegagalan, dan penolakan, mungkin saja akan mewarnai pencariannya, laiknya kegagalan dalam membuat soufflé.
Resep-resep soufflé--yang tertulis dalam sebuah jurnal kecil--yang secara tak sengaja ia temukan, membawa Damarlangit Saka (Saka), mengingat kembali seseorang yang kini sedang menjalin kisah cinta jarak jauh penuh resiko bersamanya. Ia ingat bagaimana gadis kesayangannya selalu memilih soufflé sebagai makanan penutup makan malam mereka setiap kali mereka melepas rindu secara luring ataupun daring. Tak hanya terhenti di sana, jurnal itu akhirnya membawa Saka pada pertemuan aneh dengan sang pemilik, yang ternyata sama-sama sedang mengarungi jarak untuk menemui yang terkasih.
Keempatnya pernah disatukan di bawah naungan langit Kota Tokyo.
Keempatnya dipertemukan dalam sebuah lakon semesta yang manis nan rapuh, layaknya soufflé.
Pertama kali dipublikasikan pada 20 April 2020
Cover art by: Didi Andi (Instagram ID: didiandii)
Bagi Sandhyakala Dewi Kusuma (Sandhya), kehidupannya selama hampir tiga tahun belakangan sebagai seorang pengelana digital, alias digital nomad, bagaikan awan-awan yang berkelana tanpa tahu arah. Hampir tidak ada kata "menetap" dalam kamus hidup Sandhya. Setiap kota, setiap negara yang ia sambangi adalah impian-impian singkatnya. Setiap tempat di mana ia bisa merasa nyaman, otomatis akan menjadi suaka bagi Sandhya. Namun, semua rasanya telah berubah ketika ia memutuskan untuk menjadikan "Negeri di Awan"--tempat yang katanya adalah bumi peristirahatan bagi para dewa--sebagai persinggahan sementaranya yang baru.
Seperti julukannya, tempat di atas gunung yang dikelilingi awan, kabut-kabut, dan kemarau yang justru terasa beku, memeluk hari-hari Sandhya dalam pelariannya selama singgah di sebuah suaka baru bernama "Paviliun Langit". Di sana pulalah Sandhya akhirnya bertemu dengan Abiyasa Narendra Sjarif (Rendra)--si Pria Pelukis Awan--yang akhirnya mengusik kelana yang selama ini Sandhya anggap sebagai renungan paling sunyi. Pria yang seolah bicara begitu banyak hal dalam diam dan tatap sendunya itu, akhirnya mengizinkan Sandhya menjamah satu tempat berawan di hatinya.
Dipublikasikan pada: 15 maret 2022
Tamat pada: 4 September 2022