" Permisi Kak, boleh saya minta tanda tangannya?" Pria itu menoleh dan kaget tapi tidak lama kemudian tersenyum. Aneh, pikir Hanum. " Oh, ya..ya, sini bolpoinnya" katanya. Dia lalu meminta buku Hanum dan memberikan tanda tangannya. Tidak lupa di bawah tanda tangannya ditulis namanya sendiri, Bayu A. Wicaksono. Kakak senior ini baik sekali, tidak memberikan tugas aneh-aneh seperti yang lain. Pikirnya. Kejadian itu sudah berlangsung tiga tahun berlalu. Selama itu pula, Hanum tidak tahu bahwa kakak senior yang dimintai tanda tangan itu adalah dosennya sendiri. Hingga saat Hanum masuk kelas di awal semester enamnya, dia kaget melihat sosok pria tinggi di depan kelasnya, yang ternyata dosennya. Hanum kaget, tapi tidak dengan Bayu. Terus kemana saja Bayu selama tiga tahun ini? Kenapa Hanum baru melihatnya sekarang?