(FOLOW AKUN SEBELUM MEMBACA!!)
"Maaf za kalau aku udah menyakiti perasaanmu,aku gak tau kalau selama ini kamu nyimpen rasa ke aku,"ungkap Arfa.
Aiza menundukan padangnya sambil menyembunyikan air matanya"ini bukan salah kamu fa,ini salah aku yang dengan beraninya mencintaimu dalam diam,bener kata kamu dulu mencintai sewajarnya saja karna yang hadir belum tentu takdir,"ucap gadis itu.
"Kamu tau selama ini mencintaimu itu sebuah luka karna selain aku ada dua sahabatku yang mencintamu tapi mereka gak saling tau kalau,ya kita mencintai pria yang sama yaitu kamu dan pilihan hidupmu sudah sangat benar fa,terimakasih! Permisi, Assalamualaikum!"ungkap Aiza menuangkan isi hatinya pada Arfa lalu pergi dengan kekecewaan.
aku tidak tau rasa apa yang saat ini aku rasakan terhadapmu,di saat hati memilih dan mengagumimu tapi logika membatah akan pemikiran memilikimu,hingga membuatku di fase mengaggumi tanpa harus memperjungankanmu dan hanya pasrah pada takdir AllAh SWT.
Sebuah kisah cinta di tengah persahabatan.tiga gadis santri yang mencintai gus yang sama tanpa saling tau.
Kisah ini dimulai saat ketiga gadis itu mulai mencintai lelaki yang sama yaitu Arfa'gus mereka sendiri.Aiza yang dengan beraninya menyimpan dua cinta didalam satu hati terlalu egois untuknya memilih karna baginya ia tak pernah berharap bersama atau berpisah namun waktu memisahkannya.
Dan Salwa yang selalu tidak pernah memerlihatkan rasa sukanya pada seorang lelaki yang ia cintai karna baginya cukup dia dan tuhanya yang tau.antara menjadi takdir atau tidak ia pasrahkan.ia pernah di permainkan dalam cintanya oleh sebab itu ia tak terlalu mengharapkan cinta yang baru selain nanti jodohnya.
Anisa ia sama seperti Aiza menjelajah dunia perasaan,gadis berparas cantik dengan banyak kelebihan ini sering kali mendapatkan cinta dari lelaki lain tapi ia tak pernah merasakan balasan dari lelaki yang ia cintai selama di pesantren itu.hal yang membuatnya hancur ketika Arfa mematahkan hatinya demi wanitanya.
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.