Querencia

Kenalin, Felicia Bian Mahendra. Si cewe kudet, insecure dan introvert. Selalu menjauhi keramaian dan antisosial. Satu - satunya sahabat yang dimiliki adalah Tias, teman sendari kecilnya dan dirinya sendiri. Penggemar korea ini selalu mengurung diri di dunianya tapi tidak lupa dengan kenyataan. Tidak gampang mempercayai orang karena sedari kecil sudah dibuang oleh keluarganya. Tapi, sedikit yang Cia tau. Dibalik peristiwa 'dibuang' dan dibesarkan oleh neneknya yang tegas, ada maksud tersembunyi yang disimpan oleh ayahnya. Sampai ketika dia terpaksa kembali ke rumah menakutkan itu karena kepergian nenek tersayang untuk selamanya.

Lalu, Luthfi Bian Kusuma. Cowo ganteng satu ini ibarat pangeran dari negeri dongeng yang dicintai banyak orang. Selain wajah tampan, tubuh tinggi semampai, pribadi yang baik dan otak cemerlang, Luthfi juga menjadi putra kebanggaan orang tuanya. Hidupnya yang nyaman sembari kecil dan merupakan anak satu - satunya, membuat Luthfi sering merasa hampa. Dia tidak pernah terlibat masalah dan berbuat onar. Semua yang dilakukannya selalu sempurna. Tidak pernah menuntut dan tidak pernah dituntut. Begitulah hidup Luthfi selama ini. Hingga satu pertanyaan orang tuanya membuat Luthfi sedikit gelisah. Jika mau, Luthfi boleh menolak. Tapi, entah apa yang merasukinya, Luthfi menerima.

Takdir memang terkadang selucu itu. Mempertemukan dua orang yang bertolak belakang dari segala sisi dan kemudian dipersatukan. Lalu apa yang terjadi jika pertengkaran selalu menjadi makanan sehari - hari? Bisakah mereka bertahan? Atau malah saling melepaskan?

"Mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua."

"Baiklah. Jika begitu maumu."

"Terima kasih untuk semuanya."

"Selamat tinggal."