"Pertama, hidup. Kedua, pergi. Ketiga mati," ucapnya dalam hati.
"Avan. Sasa ada pertanyaan, Avan jawab ya!" Sasa menyandarkan kepalanya, di atas pundak laki-laki itu. "Avan pilih yang mana, satu, dua, atau tiga?"
"Tiga," jawab Avan asal.
Sasa menatap sinar matahari, yang mulai menghilang diujung laut. Matanya terasa memanas, entah apa sebabnya.
Sasa kembali bertanya, "kenapa tiga?"
"Pengen aja, sih."
Lagi-lagi Avan tak memperdulikan Sasa. Bahkan laki-laki itu tidak menyadari saat Sasa menutup matanya, dengan air mata yang mulai menetes.
"Kalau begitu. Sasa harap, besok gak bangun lagi," gumamnya pelan.
#1 introver
#1 engagement
#1 remaja
#1 sadstory
#1 firststory
#1 broken
#1 brokenheart
#1 sadending
#1 brokenhome
#1 friendship
#1 teen
⚠ Cerita masih lengkap. Dalam proses revisi⚠
#1 in Teenfiksi➡ 13 Juni 2020
#2 in Teenfiksi➡ 14 Juni 2020
#1 in Teenfiksi➡ 15 Agustus 2020
[Disarankan membaca Querencia terlebih dahulu, sebelum membaca story ini]
Beberapa Part di Private. Follow Author dahulu, sebelum membaca.
____
Tiga kata yang mendeskripsikan kekasih tersayangnya Lexano Dreihan :
Violory
Violet
Violin
Dan serangkaian kalimat dari kekasih tersayangnya Lessie Violory :
"Lory, suara halilintar itu nggak mengerikan selama aku ada di sini! Peluk aku, kalo kamu takut! Tapi, jangan pernah jadikan air mata sebagai pengurai jarak antara rasa kita yang serupa."
Teen Fiction - Romance
Don't copy my story!
2018.03.22