(#Musim kedua) Aku mendapatkan sebuah kehidupan yang lebih sempurna di bandingkan para adik-adikku. Aku berhasil lulus pendidikan menengah atas, ketika para adik-adikku harus menerima kenyataan bahwa mereka telah kehilangan orangtuanya saat masih kecil. Itulah mengapa aku tidak pernah mengeluh mengambil semua tanggung jawab orangtuaku untuk membesarkan dan menyekolahkan adik-adikku. Aku memiliki banyak adik, dan itu membuat aku tidak memiliki waktu untuk mengeluhkan orangtuaku yang memilih jalan instan, yaitu bunuh diri di depan-depan kami untuk melepaskan tanggung jawab itu. Hanya saja, ketika aku merasa sudah bebas karena telah selesai menyekolahkan dan membesarkan mereka dengan baik, aku terbangun di sebuah tempat asing dengan sistim yang berbeda dengan duniaku dulu. Lalu sebuah fakta lainnya mengejutkanku, dimana aku kembali memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar, yaitu membesarkan tiga anak yang telah mengalami penyiksaan sejak mereka lahir. Di dunia baru itu, aku terkenal sebagai seorang antagonis yang gemar melakukan penyiksaan dan pelecehan terhadap ketiga anaknya, lantaran tidak mendapatkan kasih sayang dari suami yang merupakan seorang kaisar di tempat itu. Sungguh sangat kacau, ketika pikiran modrenku harus beradaptasi dengan dunia penuh kasta ini. Apakah aku berhasil merawat dan menyelamatkan ketiga anak itu, dengan asumsi aku akan kembali ke duniaku sendiri, dimana para adik-adikku sudah menunggu atau aku telah terjebak di dunia itu selamanya dan harus menerima fakta bahwa aku seorang Ibu?
83 parts