|
|
Kenan hidup tanpa kehadiran orang tuanya, hanya tinggal bersama seorang paman. Masa kecilnya hancur, saat mendengar kabar kalau orang tuanya telah tiada di hari yang sama.
Kenan tinggal hanya dengan sang paman. Tak ada kerabat lain yang dapat ia andalkan selain pamanya. Namun, lagi lagi ia harus berpisah dengan keluarganya, pamanya memberi kabar tentang dirinya yang akan di jodohkan. Kenan hidup memikul masalahnya sendiri.
"Bunda, kenan ga pantes bahagia ya?" katanya dalam hati.
Tak ada lagi semangat dan motivasi untuknya terus bertahan hidup di dunia yang tak berhati. Belum puas melihat kenan menderita dengan mengambil kedua orang tuanya.
Kenan harus merasakan kesakitan yang lebih dalam. Orang yang menganggapnya rumah sekarang merusak rumahnya sendiri, kenan sakit. Baik fisik maupun mentalnya sakit.
"Bunda, kenapa bunda tega ninggalin Kenan sendiri? Ayah juga, kenapa yahh??"
"Kenan capek, Kenan ga kuatt ... "
"Kenan juga mau istirahat, yah ... Kenan kangen"
"Kapan ayah pulang? Kapan bunda pulang? Ayah bilang mau liat Kenan dewasa? Bunda juga bilang mau nemenin Kenan tumbuh dewasa, kann?"
#published 12/03/24
#angst