Sang Pelita

Blurb Cerita:

Azmi menatap sendu ke arah jendela kamar. Di balik jendela itu, masih bisa terlihat awan hitam sedang menggumpal di langit, ia menatapnya dengan penuh hikmat. Hingga tak terasa air matanya mengalir dengan deras, sederas air hujan yang jatuh di luar sana.

Dari rintik gerimis sampai hujan lebat telah mengundang perasaan Azmi yang begitu rindu pada kekasih Allah, Baginda Rasulullah SAW. Tak ada alasan lain dirinya tiba-tiba meneteskan air mata. Azmi memang selalu merindu baginda nabi, tapi untuk pertama kalinya seumur hidup rasa gundah di dada bercampur aduk dengan rindu yang menari-nari dalam kecemasan.

Azmi merasa kesepian dalam menunggu penantian panjang, dan ada rasa cemas jika penantian bertemu dengan Sang Pelita tidak terwujudkan. Hatinya selalu berharap penuh bahwa kelak ia dapat bertemu dengan Baginda Nabi dalam keadaan suci dan benar-benar termasuk Hamba Allah sejati.
Nabi Muhammad adalah penerang hati seluruh umat, penyelamat serta petunjuk jalan bagi Azmi yang menuntun langkahnya hingga bisa berada di titik seperti sekarang ini.

Cahayamu bagai pelita ...
Rinduku tiada tara ...
Panutan tauladan bagi manusia ...
Wangimu tak sirna oleh waktu ...
Purnama penerang di imanku ....