Menikah dengan seseorang yang bahkan belum dia kenal... bukanlah hal yang pernah terlintas di benak Azera Paradista. Apalagi menikah di usia semuda ini, saat hidupnya baru saja ia rancang dengan penuh semangat dan harapan. Tapi semuanya berubah ketika keluarga memintanya menikah dengan Fayandra Dirgantara - putri tunggal Alaric Dirgantara, seorang pengusaha ternama yang memiliki ikatan khusus dengan keluarganya.
"Yah, Zera gak mau nikah muda, apalagi sama dia" keluh Azera dengan nada putus asa.
Di sisi lain, Fayandra pun tak kalah keras menolak.
"Ba, Faya masih muda. Apaan banget dijodohin sama dia? Kita bahkan gak kenal satu sama lain. Gimana bisa hidup bahagia?."
Awalnya, pernikahan ini terasa seperti jebakan bagi keduanya. Hubungan mereka dipenuhi kecanggungan, ketidakpastian, dan pertengkaran kecil yang kerap meledak dari ego masing-masing. Fayandra dengan sikap dinginnya, Azera dengan keras kepalanya.
Namun ketika hari-hari berlalu, perlahan rasa itu tumbuh. Dalam diam, mereka menemukan kenyamanan dalam kehadiran satu sama lain. Azera mulai melihat sisi lain dari Fayandra - sisi rapuh yang jarang ia tunjukkan di hadapan dunia. Fayandra pun menemukan kehangatan yang tak pernah ia kira, dalam tawa dan kesederhanaan Azera.
Tapi hidup tak selalu semudah itu. Ketika bayang-bayang masa lalu hadir kembali-mengungkit luka dan ketakutan yang belum sepenuhnya sembuh-mampukah keduanya bertahan?.
"Di antara milyaran perempuan di dunia ini, kenapa harus lo, Zera? Kenapa harus lo yang jadi bagian dari hidup gue?." batin Fayandra dalam kebimbangan.
Namun saat cinta itu benar-benar tumbuh, Azera menyadari satu hal, "Kamu... adalah hal terindah yang Tuhan berikan buat aku. Terima kasih, karena udah hadir di hidup aku, Faya."
Di antara benturan ego, ketakutan, dan luka yang tak terlihat, mampukah mereka memperjuangkan satu sama lain? Atau justru takdir membawa mereka ke arah kehancuran?.