*Tidak mengerti pada perasaan diri sendiri. -
π±πππππ πΊπππππ -- Versi Rere128_*
Pagi itu, Rena berangkat ke sekolah seperti biasa. Saat pulang, ia kembali ke kelas untuk mengambil buku gambarnya yang tertinggal dan bertabrakan dengan seorang siswa di gerbang. Malamnya, Rena mendapati Sandi, kakaknya, sedang menghadapi masalah cinta. Keesokan harinya, Rena bertemu lagi dengan siswa yang sama, Farhan, dan mereka berbicara tentang hobi menggambar serta bertukar nomor ponsel.
Mereka semakin akrab setelah sering menggambar bersama di perpustakaan. Setelah dua tahun, Farhan mengungkapkan perasaannya kepada Rena, yang ternyata memiliki perasaan yang sama. Mereka bertekad untuk menjalani hidup bersama dengan bahagia. Suatu hari, saat jam pulang sekolah, Farhan menemui Rena di taman sekolah. Rena merasakan bahwa Farhan seakan sudah bosan bersamanya. Lalu, bagaimana dengan hubungan mereka ke depannya?
Sahabat Rena, Dita, yang menjadi alat untuk pelampiasan Farhan, ia juga mengalaminya. Tetapi Dita memendamnya sendiri. Rena sudah tahu semuanya tentang sahabat dekatnya dan Farhan, ia diberitahu oleh sang kakak yang seperti mata-mata.
Kakak Rena selalu mengawasi Rena disetiap saat, dimanapun dan kapanpun ia berada. Ia takut akan ada yang terjadi pada Rena. Tetapi saat Rena terkena kutukan, Sandi sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi, kutukan itu sangat mustahil untuk dihindari. Sandi hanya bisa berdoa pada Tuhan untuk meminta kutukan itu dilenyapkan.
Keluarga Rena dan Sandi sangat terpukul setelah kehilangan mereka, air mata mengalir deras di pipi-pipi keluarga mereka yang amat mereka sayangi. Keluarga mereka hanya bisa mengikhlaskan nya dan berdoa pada Tuhan agar mereka tenang di alam sana.
Saat Rena membuka mata, ia mendapati sedang diatas tempat tidur bayi, ia melihat sepasang kekasih yang romantis dengan wajah ceria. Batin Rena masih berpikir πΎπππππ ππ πππππππ πππ πππ?