Halilintar dan Taufan-dua orang yang tidak bisa di pisahkan, tapi juga tidak bisa berhenti bersaing. Dalam bidang akademik maupun non-akademik, mereka selalu berusaha menjadi yang terbaik, saling mengalahkan, saling menantang. Dari luar, hubungan mereka terlihat penuh ketegangan, adu argumen, dan persaingan tanpa akhir.
Namun, di balik semua itu, mereka adalah sepasang kekasih. Hubungan mereka tidak dipenuhi dengan kata-kata manis atau momen romantis yang klise. Bagi mereka, cinta bukan berarti berhenti berkompetisi-justru, itu alasan mereka terus mendorong satu sama lain untuk menjadi lebih baik. Karena bagi Halilintar dan Taufan, cinta dan persaingan selalu berjalan beriringan.
"Liat nih, nilai matematika gue lebih tinggi dari lo."
"Gitu aja bangga."
"Jelas bangga, orang gue lebih pinter dari lo."
"Gue bukannya mau sombong, dari gue SMP, gue sering banget juara umum."
"Najis, sombong banget kaya tai. Gue yang sering juara dari SD aja ngga sombong."
"Kata gue, lu berdua bisa ngga nunjukkin sisi romantis kalian sekali aja? Pacaran tapi kaya musuh."
"Gue romantis ke si Taufan? Dalam mimpi!" ucap Halilintar sambil melipat tangan di dada.
"Di pikir gue mau sama lo? Sorry, ga level." balas Taufan dengan nada meremehkan.
"Awas aja kalo suatu hari gue liat kalian ciuman di depan gue."
"GAAKAN PERNAH!" seru mereka berdua hampir bersamaan.
Mengandung kata-kata kasar!
Mengandung unsur 🔞