Percakapan simple dengan seseorang:
Someone: "Kak, pernah punya pengalaman cinta beda agama?"
Me: "Pernah dunk, tp itu duluuuu, waktu masih sekolah sih..."
Someone: "Sakit ya kak?"
Me: "Intinya berat sih."
Someone: "Aku merasakan hal seperti itu sekarang, kak."
Me: "I feel you, dear! Gak mudah, tapi mau bilang apa kalau sudah sayang."
Someone: "Kakak dulu atasinya gimana caranya?"
Me: "Sempat dijalani, tapi pada akhirnya kami memutuskan untuk pisah, tanpa berhenti menyayangi."
Someone: "Maksudnya gimana kak?"
Me: "Kamu dan dia cukup tahu, ada hati yang terus menyayangimu, meski tak bisa memiliki."
Someone: "Sesimple itu kak?"
Me: "Ya dunk, masa mau dibuat ribet, sedangkan hati ini sudah capek mikirnya. Sayang, tapi gak bs dimiliki. Yaudah, sayangi dia dari jauh, cintai dia dari jauh, dan fokuslah kejar mimpimu. Seiiring berjalan waktu, kau pasti bisa melewati semuanya dan tetap sayang sama dia, tetapi sudah tak sama, sudah lebih lega, gak memikirkan lagi harus menjadi milikmu. Iklhas sih."
Someone: "Kok, yaaaa kak susah gitu mau diterapkan?"
Me: "Kamu mau terus-terusan stuck di situ, atau berjalan maju?"
She cring a lot and then sleep...
So, should I do write story about loving someone that you can reach? Not because you don't but the "semesta" don't say that for your relationship... (Sad Ending)
Love different in religion! Wait for this guys...for my new story, up coming soon!