PROLOG (Revisi)

233 37 8
                                    

Perlahan bayangan hitam memeluk bulan. Menutup kilau peraknya dan berubah menjadi semerah darah. Yoshi tahu ini adalah saatnya. Tidak ada waktu lagi. Ini adalah satu-satunya kesempatan yang mereka miliki untuk mengembalikan situasi seperti semula.

Pria itu tahu apa yang harus ia lakukan. "Pergilah! Aku akan mencegahnya. Jangan menoleh kebelakang! Jangan pernah!"

Kara tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Gadis itu menatap Yoshi dalam-dalam. Ia ingin memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan pendengarannya.

Nila coklat itu berbinar saat membalas tatapan Kara. Pria ini benar-benar bertekad untuk melawan dan tidak akan ada yang bisa menghentikannya, tidak juga Kara yang berhadapan dengannya saat ini. "Berhati-hatilah! Aku tidak mau kembali sendirian."

"Jangan khawatir! Ini akan segera berakhir, dan kita bisa mengembalikan semua seperti sedia kala." Yoshi berusaha meyakinkan Kara. Ia yakin Kara merasa berat harus meninggalkan dirinya dan yang lain, namun ia tidak ada pilihan lain. Ia harus membiarkan gadis itu pergi sendiri. Kara harus bisa keluar dari permainan tanpa batas ini, agar semua bisa kembali ke tempat yang seharusnya.

"Tepati janjimu itu!" Kara menggenggam giok miliknya erat-erat. Berusaha meyakinkan diri bahwa dirinya bahwa ia bisa melakukannya sesuai dengan yang diharapkan rekan-rekanya.

Yoshi memegang pundak Kara. Meyakinkan Kara agar keraguan dalam dirinya lenyap, meskipun dirinya sendiri juga tidak yakin jika mereka dapat kembali ke tempat yang seharusnya. "Pasti."

Prabaloka: Bulan Berdarah [TAMAT/REVISI]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora