Prolog

681 80 46
                                    

"Like a permanent stain
Wishin' I could just wash away"




"Like a permanent stainWishin' I could just wash away"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Connecticut, A.S

Jeff mengernyitkan matanya saat merasakan silau matahari pagi menampar wajah tampannya yang masih menempel dengan nyaman diatas bantal.

"Fuck." Umpatnya dengan pelan, menyadari jika dirinya lupa menutup gorden kamar semalam.

Perlahan pria itu membuka matanya sebelum mengulurkan tangannya ke arah nakas untuk mengambil arloji silver miliknya. Menghela napasnya, ia cukup lega saat melihat waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi.

Jeff mengubah posisinya menjadi telentang, menyingkirkan dengan pelan sebuah lengan kecil yang melingkar diperutnya. Tanpa melirik wanita yang masih tertidur nyenyak disebelahnya, ia segera bangun dan mengambil satu persatu pakaiannya yang tergeletak dilantai. Butuh waktu beberapa menit baginya untuk selesai bersiap dan merapikan dandanannya sebelum akhirnya ia beranjak pergi meninggalkan kamar hotel tersebut.

Jeff meraih kunci mobilnya dan segera bergegas keluar setelah sebelumnya meletakkan sebuah cek bertuliskan sejumlah uang diatas meja nakas.

"What do you want?" Baru saja keluar kamar, seseorang sudah menelfonnya sepagi ini, membuat mood dirinya turun saja.

"Why are you so mad? Chill, Mr.Jefferson. Aren't you getting laid last night?" Jawab suara diseberang sana.

"Shut up." Jeff berdecak sembari memasuki lift yang telah terisi oleh beberapa orang.

Pria diseberang sana menanggapinya dengan tertawa keras, membuat Jeff spontan menjauhkan ponselnya dari telinga. "John," tegurnya dengan nada kesal, merasa tidak ada hal lucu yang perlu ditertawakan.

"Sorry, sorry." Terdengar pria itu meredakan tawanya perlahan. "Mark menelepon semalam." Ujarnya kemudian.

"Hm?" Tanya Jeff dengan suara beratnya, belum mengerti dengan maksud temannya.

"Berkali-kali. Dan kamu nggak angkat."

"Hm,"

"Karena kamu terlalu asyik sama cewek-"

"I'm gonna hang up." Balasnya dengan sinis.

"Wait, wait, wait!" Pria itu berteriak dari seberang. Dia menghela nafasnya, menahan emosinya menghadapi sikap temannya yang terkesan acuh itu.

"He is getting married." Jelasnya kemudian.

Jeff menyatukan alisnya bingung. "Who?"

"Mark, who else?"

"What?!" Teriak Jeff tanpa sadar.

Beberapa orang didalam lift tersebut langsung menatapnya dengan sinis karena merasa terganggu dengan suara berisik pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang