Cinta Terlarang

41 1 0
                                    

"Heh kak! Gue dirumah bukan babu lo ya! Jangan mentang-mentang lo paling tua terus seenaknya nyuruh-nyuruh gue kek gini!" Keluh ku.

"Hey hey, Aaron Aldian Lim, adikku, sudah mulai berani ya lo sekarang sama gue? Mau riwayat lo sama kayak tikus yang habis gue uji coba di lab gue? Gausah ngelawan deh! Bersihin itu kebun!" Balas Kak Gerald.

***

Enggan untuk melanjutkan pertengkaran yang berujung pada penyiksaan, akhirnya Aaron hanya terdiam dan melanjutkan tugas dari kakaknya itu.

***

Sudah sebulan lebih sifat dari Gerald berubah akibat meninggalnya kedua orang tua mereka akibat pembunuhan dalam perjalanan pulang dari London. Dulu, Gerald adalah orang yang sangat lemah lembut, penuh kasih sayang, dan perhatian. Namun semuanya itu benar-benar berubah 180°. Aaron yang dulunya sering dimanja oleh Gerald, sekarang dilakukan sudah seperti pembantu. Bahkan tidak hanya itu, tidak sedikit perlakuan Gerald yang membuat Aaron tersiksa dan membuatnya merasa terzalimi. Ya benar, tak disangka-sangka, Gerald kini menjadi orang yang haus akan sex. Anehnya, Gerald hanya ingin melakukannya dengan Aaron dan Gerald sendiri tak mengerti, dia benar-benar tidak nafsu dengan orang lain.

***

(Dikamar)

"Cepat banget lo balik? Sudah kelar semua memang?" Tanya Gerald.

"Iya kak, sudah." Jawab Aaron dengan lemas.

"Oh bagus. Sekarang lo mandi terus tidur!" Perintahnya dengan malas.

"Tumben lo baik?" Tanya Aaron dengan wajahnya yang kebingungan.

"Lah, dibaikin malah bingung lo? Mau gua kasih tugas lagi? Masih banyak sih. Boleh aja kalo lo mau lanjutin lagi. Gue lagi enggak tega aja liat lo sampe kayak keliatan tidak ada nyawa gitu."

***

Tidak ingin ambil pusing, Aaron langsung melangkahkan kaki malasnya itu mengarah ke kamar mandi didalam kamar dan ia pun mandi.

***

"Ceklek!" Bunyi pintu kamar yang baru saja dikunci oleh Gerald.

Tak sengaja mendengar suara pintu yang terkunci tersebut, Aaron langsung kaget dan panik karena tahu bahwa pintu yang terkunci adalah sebuah awalan dimana Gerald akan melakukan sesuatu pada Aaron.

"Ngiikkk" Bunyi pintu kamar mandi yang terbuka perlahan.

Semerbah wangi manis yang keluar dari kamar mandi membuat Gerald langsung melihat kearah sumber wangi tersebut dan melihat Aaron yang masih menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Aura bunga desa yang dimiliki Aaron membuat Gerald menatap tajam setiap sisi dan lekuk tubuh Aaron yang ada didepan mata nya itu.

Aaron yang menyadari bahwa Gerald sedang melihatnya dengan tatapan seperti singa yang mendapatkan santapan malamnyapun mulai gemetar. Ia takut kalau kakak nya sudah menatap nya seperti itu, apalagi dengan kondisi pintu kamar yang sudah dikunci dan kuncinya pun sudah hilang disembunyikan entah dimana.

***

"Ron, sini lo!" Perintahnya lembut.

"Ta.. tapi kak, gue mau pake baju dulu bentar.." Jawabnya dengan takut.

"Kalau gue bilang sini ya ke sini! Gue enggak suruh lo pakai baju kan?" Balasnya.

"Kak.. gue..."

"Enggak usah ngejawab lagi ya lo! Sekarang lepasin itu handuk terus naik ke kasur dan masuk ke selimut. Gue hitung sampe 10, lu engga sampai sini, besok enggak ada makan buat lo!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tugas BindoWhere stories live. Discover now