1. Eva

13 1 0
                                    

Hari ini gue sengaja bangun awal karena gue males dihukum. Gue pun siap siap ke sekolah tanpa pengetahuan Mama.

"EVA, BANGUN NAK! AYO BA—" kata Mama sambil buka pintu kamar gue. Dia kaget, karena gue tumben udah bangun dan udah siap jam segini.

"Ma, Eva berangkat dulu. Eva nggak sarapan, hari ini upacara" izin gue. Mama pun denger itu dan ngangguk ditempat. Gue ke sekolah naik taksi hari ini. Tentunya lo pada tau kenapa, karena upacara.

Gue pun sampai di sekolah. Gue liat ada Haechan dan Jungwoo yang baru dateng. Gue pun langsung bayar taksinya dan nemuin mereka.

"Misii" ucap gue sok sok nggak kenal mereka.

"Iyaa" jawab Jungwoo dan Haechan. Jungwoo pun tiba tiba nyadar, kalo yg nyalamin dia itu gue.

"Heh? Lo? Eva?!" tanya Jungwoo kaget. Gue pun balik badan dan melet ke dia. Haechan juga mulai sadar kalo itu gue.

Mereka pun lari kecil ke arah gue. "Wah Teh, lo kesambet apa dah?" kata Haechan. Sebenarnya, kita sekolah di Jogja. Cuma karena Haechan asalnya dari Bandung, jadi dia manggil gue 'Teh'. Bahkan hampir semua yg manggil gue gitu, ketularan Haechan semua.

"Gue males dihukum Chan. Diem aja dah lo" kata gue dingin.

"Teh, udah sarapan emang?" tanya Jungwoo.

"Belum, gue lagi males sarapan" jawab gue. Kita pun jalan ke kelas. Gue, Jungwoo sama Haechan pun kaget karena banyak cewek yang ngerubung di kelas kita. Teriak teriak lagi.

"HEH! MINGGIR, BALIK KE KELAS SONO. GUE PANGGILIN GURU BK MAU?!" bentak gue ke cewek cewek itu. Mereka pun kembali ke kelas mereka masing masing.

Gue masuk kelas dan langsung duduk dibangku gue. "Tu pada kenapa dah? Bikin pusing aja" kata gue sambil ngelirikin siswi siswi yg lagi balik ke kelasnya. Tiba tiba, ada yang mijatin gue, dan gue tau itu tangan siapa. Cuma satu orang yang pijatannya enak, yaitu Doyoung.

"Sabar Bu. Salahin yang di sono noh" kata Doyoung. Gue pun langsung nengok ke orang yang ditunjuk Doyoung. Ah iya, gue lupa. Ada murid baru. Gue pun jalan ke meja murid baru itu. Gue tarik kursi didepannya, lalu duduk.

"nama lo siapa?" tanya gue.

"Jung Jaehyun" jawab siswa baru gue sambil liatin gue. Kok kayak nggak asing? Gue kapan ketemu sama dia?

"Hmm, bener juga. Pantes dirubungin" kata gue sambil dongakin kepala Jaehyun.

"Kenapa Teh?" tanya Lucas.

"Serbuk berlian ini mah" kata gue.

"Anjir, jahat banget" kata Haechan.

"Lah? Kan gue puji, kok jahat?" tanya gue.

"Teteh tidak memikirkan betapa tertusuknya hati in—"

"Mulai lagi" sela gue.

...

Kriiingg.. Kriingg..
Bunyi bel sekolah

Gue pun buru buru ke kantin, karena gue laper. Nyesal gue tadi ngga sarapan.

Gue duduk di meja deket dinding. Biasanya gue duduk diluar, tapi karena kemarin hujan, bangkunya pada basah. Gue liat Doyoung, Haechan, Lucas, Jungwoo, Bang Taeyong, Jeno, Mark, dan Jaehyun yang mengarah ke meja gue.

"Salah satu, atau dua. Tolong pesenin makan yah, gue laper dan mager" kata gue sok sok di lirihin.

"Ya salah siapa ngga sarapan tadi pagi" kata Bang Taeyong.

"Emang Abang makan? Eva aja nyuruh Mama nggak masak sarapan loh" kata gue.

"Abang tadi makan sama telur doang" jawab Bang Taeyong.

"Pesen apa nih? Haechan pesenin" kata Haechan.

"Aaww, Haechan so sweet sekalii" kata gue imut. Jijik ya? Gue juga.

"Yaudah, cepet mau apa" kata Haechan.

"Gue mau soto, sama sate usus ya" kata gue.

"Gue mau nasgor" kata Lucas. Semuanya pun setuju dan samain pesanan mereka. Kita pun makan bareng. Tiba tiba, pas gue setelah makan pengelihatan gue buram, kepala gue pusing. Gue pun nyender ke bahu orang sebelah gue. Yap, gue nggak tau itu siapa, yang penting gue ada senderan.

Pengelihatan gue udah membaik, pusing gue udah mereda walaupun masih kerasa sakitnya.

"Nih" kata Doyoung. Dia ngasih permen loli ke gue. Tau aja nih anak kalo gue kekurangan gula. Beberapa saat gue sadar, kalo orang yang gue buat nyender itu adalah Jung Jaehyun.

"Maaf, Jae. Gue refleks" kata gue.

"Gapapa, yang penting lo udah baikan" kata Jaehyun sambil ngeliatin senyum gantengnya. Anjir, jantung gue deg deg an.

...

Kita masuk kelas lagi untuk pelajaran terakhir.

"Ibu punya tugas untuk dikumpulkan lusa. Tugas kalian adalah membuat editan dengan foto. Terserah kalian ingin berkonsep gimana, atau pun foto siapa saja. Tidak perlu megah, yang penting kreatif. Oke, sekarang kita akan membagi kelompok. Kelompoknya kalian rebutan. Maksimal 4-5 orang yang ada di satu kelompok" kata Bu Irene.

Semuanya lagi rebutan teman untuk dimasukin ke kelompoknya masing masing. Sedangkan gue? Gue diem aja lah. Setelah semua dapat anggota, yang tersisa cuma gue, Doyoung, Jaehyun, dan Haechan. Kenapa cewek nya gue doang? Soalnya jumlah siswinya ganjil, dan gue adalah cewek yang paling dihindari di kelas gue. Alhasil, gue dikelompokin sama mereka yg tersisa.

Kita pun duduk berkelompok. Dan hanya satu orang yang semangat, yaitu Haechan.

"Kita konsepnya apa?" kata Haechan

"Brown, dark, grey, cream. Pilih aja" kata gue. Semuanya kaget, gue yang kelihatan males, mager dan nggak niat ini ternyata udah kedapatan ide duluan. Ya iya lah, Eva gitu loh.

Setelah itu, kita diskusi. Dan diskusi juga rumah mana yang kita tuju untuk ngumpul. Dan kita setuju tentang diskusi itu.

My Future Husband || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang