D U A B E L A S

117K 15.7K 329
                                    

Sekarang amanda sudah berada di depan rumahnya tadinya iya tidak mau pulang tapi karna bagas terus menerus membujuknya iya terpaksa pulang padahal iya sudah nyaman di sana selain karna tempatnya yang nyaman di sana iya bisa sekalian cuci mata melihat ratusan cogan di sana berkeliaran bahkan di gedung itu tidak ada satupun wanita yang pernah menginjakkan kakinya dan amanda wanita pertama yang beruntung bisa menginjakkan kakinya di tempat itu

Amanda masuk dan di sambut tatapan tajam mommynya dan juga gio dan gerhana yang juga menatap tajam mereka sedang duduk di samping kiri dan kanan zela mereka berdua memang orang yang sering ikut andil memarahi amanda jika amanda telah menbully zela

"Dari mana saja kamu, mommy kemarin memang sudah melarang kamu untuk tidak berhubungan dengan preman itu tapi apa kamu bahkan tidak medengarkan apa ucapan mommy dan liat perbuatan kamu, kamu membully zela lagi hanya karna pacar tidak jelas kamu itu" marah si mommy panjang lebar sedankan amanda hanya menatap datar sebagai respon

" mommy dan daddy juga udah putusin kalau kamu akan kami jodohkan dengan anak teman mommy" kali ini amanda melotot mendengar penuturan barusan

Amanda menggeleng dan menatap tajam

"Enggak mommy enggak berhak mengatur dan menjodohkan aku sembarangan" bantah amanda

"Kamu terimah saja manda kamu itu butuh di didik dengan adanya si cowok yang akan di jodohin ke kamu, dia pasti bisa ngatur kamu dan bawa kamu ke jalan yang benar" kali ini gio yang bersuara

"Enggak aku tetap enggak mau bagas itu asal usulnya jelas dia juga bukan preman dan juga kalau zela bisa memilih dengan bebas pasangannya kenapa aku tidak, ini tidak adil" bantah amanda lagi

"Amanda kamu tidak seperti zela dia pintar dalam memilih seseorang sedangkan kamu berapa kali mommy harus mengulangnya kalau yang kamu pilih sebagai pacar itu preman"

"Mommy bahkan tidak tau siapa bagas mommy nggak bisa hanya dengan melihat penampilannya mommy lansung mengatakan kalau bagas itu preman" ucap amanda menbela bagas lagi

"Tapi penampilan memcerminkan sikap" sela gerhana

"Terserah kalian tapi aku tetap tidak akan mau di jodohkan dan tidak akan meninggalkan bagas"

"AMANDA" bentak si daddy yang dari tadi menyimak dan melihat betapa keras kepalanya putrinya itu
"Kamu harus menerimah perjodohan ini demi kebaikan kamu" lanjutnya

"Tidak aku tidak mau" tolak amanda kekeh dengan pendiriannya

Hening tidak ada suara hanya ada perang dingin sampai amanda kembali bersuara dengan nada sendunya

"Aku ini siapa kalian kenapa kalian ingin menjodohkan aku hanya untuk aku kembali kejalan yang benar, kenapa bukan kalian saja yang mendidikku menberiku kasih sayang bukan bentakkan menberitahuku secara pelan pelan bukan marah marah bahkan tidak satu dari kalian yang membela dan selalu berdiri di sisiku kalian semua selalu memojokkan ku menbandingkan ku dengan zela menuntutku untuk seperti zela kalian bahkan tidak pernah bertanya bagaimana kedaanku atau apakah aku butuh sesuatu kalian semua hanya bicara ke aku saat akan memarihaku setelah itu kalian memojokkanku, aku ini siapa kalian"

Setelah mengucapkan unek unek yang selama ini amanda pendam iya pergi menuju kamarnya dengan kepala menunduk menahan air mata yang sedari tadi iya tahan

Sedangkan Revan yang baru saja pulang dan mendengar curhatan amanda iya lansung berlari menyusul adiknya revan sempat berhenti menatap tajam semua keluarga yang masih mematung mendengar pernyataan pahit barusan

Tok.. tok.. tok...

"Manda buka pintunya" revan terus menerus mengetuk pintu kamar amanda berharap agar amanda menbukakkan pintu untuknya tapi tidak ada pergerakan atau tanda tanda amanda akan menbuka pintu untuknya

*****

Pagi pagi sekali amanda sudah tidak ada di rumah iya menghindar dari seluruh keluarganya terutama zela amanda tidak ingin menemui iblis berwajah polos itu karna kalau sampai iya melihat wajah zela iya mungkin tidak akan tahan untuk tidak menyakiti serigala berbulu domba itu
Amanda keluar iya menuju kosan nya axelio

"Lo betah dengan kos sesempit ini" tanya amanda iya sekarang sudah berada di  tempat ngekos axelio

Dengan wajah tak berdosanya iya membangunkan axelio pagi pagi padahal sekolah di mulai masih ada 2 jam lagi tapi amanda sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan datang bertamu di pagi pagi buta

"Betah" jawab axelio

"Mata kakak kenapa bengkak" tanya axelio polos

"Di gigit nyamuk" jawab amanda

"Oh ya sekolah kan bentar lagi ada lomba sekolah lo libur nggak" tanya amanda yang di jawab anggukan oleh axelio

"Lo kalau libur biasanya ngapain" tanya amanda lagi seperti wartawan yang kepo dengan kehidupan seorang axelio

"Dulu waktu mamah masih ada biasanya mamah ngajak aku jalan jalan ketaman tapi karna mamah udah enggak ada aku cuman tidur aja" jawab axelio menunduk sedih mengingat mamahnya amanda mendekat merangkul bahu axelio

"Kalau gitu gue yang bakalan ngajak lo ke taman" ucap amanda menepuk nepuk bahu axelio

Drttt. Drttt.. Drttt...

Amanda melihat layar ponselnya yang dari tadi bergetar dan ada tulisan 'Kak Revan' setelah melihat nama si penelpon amanda kembali menyimpan hp nya untuk sementara iya tidak mau menbahas kejadian kemarin malam yang membuat hatinya sakit

Drttt. Drttt.. Drttt...

Hp amanda kembali bergetar membuat amanda dengan malas mengangkatnya tanpa melihat nama si penelpon

Halo

Kamu udah bangun

Mendengar suara yang sangat familiar amanda melihat layar hp nya iya mengira kalau revan yang menelponnya ternyata bukan

Udah

Suara kamu serak masih mikiran yang kemarin

Enggak

Udah sarapan, kemarin kamu makan malam kan?

Enggak

Kenapa aku bawain kamu makan mau, kamu sakit enggak

Gue sekarang lagi di kosannya lio

Ngapain sepagi ini di kos san lio

Gue enggak mood lama lama di rumah

Yaudah aku kekos san lio bawa makan kamu tungguin aku di situ

Emang lo enggak ada kuliah pagi

Enggak aku masuknya agak siangan lagian juga aku kesana sekalian nganter kamu ke sekolah

Yaudah

Author update☺
Vote dan komen yaps supaya author punya semangat hidup buat lanjutin cerita ini
Author mungkin akan update lagi besok tungguin yah guys😁

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Where stories live. Discover now