PROLOG DWTD

56.8K 3.8K 224
                                    

Gara gara foto ini mood ku naik untuk menulis HAHA lebay ya? But sekecil apapun moment markhyuck pasti selalu jadi inspriasi buat menuangkan cerita 🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara gara foto ini mood ku naik untuk menulis HAHA lebay ya? But sekecil apapun moment markhyuck pasti selalu jadi inspriasi buat menuangkan cerita 🤭

Selamat membaca ulang Dancing With The Devil, ada perubahan di setiap partnya jadi lebih baik baca ulang lagi ya. See you in the next chapter. Enjoy bacanya sebelum menuju part-part yang menguras emosi HEHE. Bye😘

Dancing With The Devil

Di pagi hari yang sangat cerah Haechan masih bergelung di bawah selimut dan memeluk guling kesayangannya. Ia tidak ingin beranjak dari tempat tidurnya, dia bahkan tidak sanggup membuka kedua matanya ia terlelap sampai menembus mimpi bintang-bintang dilangit yang dipenuhi dengan cahaya yang terang. Sudah hampir beberapa bulan belakangan ini Haechan tidak menikmati waktu tidur indahnya. Jam tidurnya sangatlah berantakan.

Tapi tidak berselang lama suara bising terdengar ketika ia mendengar langkah kaki seseorang yang memasuki kamarnya dengan teriakan yang melengking dan juga ocehan yang membuatnya sakit kepala, siapa lagi yang membangunkannya kalau bukan adiknya yaitu Lee Jisung dengan tidak sopannya mencubiti pipi gembilnya.

"Kak, apa kau akan terus tidur seperti ini, kau akan terlambat jika terus begini." Jisung mencubi pipinya chubbynya agar kakaknya terbangun. Ia tersenyum senang menjahili kakaknya.

"Yaaaa! Lee Jisung biarkan aku tidur sebentar lagi, semalam aku pulang sangat larut karena banyak sekali pengunjung cafe dan itu membuatku sangat lelah. Huft." Haechan menutupi wajahnya dengan selimut. Sedangkan Jisung mendesah pasrah, yang penting ia sudah berusaha membangunkan kakaknya.

"Kak ponselmu berdering sejak tadi, sepertinya Kak Renjun meneleponmu. Cepat bangun Mommy sudah menyiapkan sarapan untukmu. Aku akan pergi kesekolah." Jisung meninggalkan kamar Kakaknya dengan perasaan tidak tega karena merasa kasihan dengan Kakaknya yang selalu bekerja keras untuk menghidupi ia dan Mommynya.

Sejak dua tahun lalu ketika Ayahnya meninggal karena sakit jantung, saat itu Haechan dan Jisung masih berada dibangku sekolah. Haechan yang saat itu masih kelas tiga SHS sedangkan Jisung berada di kelas dua SHS. Haechan lebih memilih tidak melanjutkan kuliahnya karena harus membiaya sekolah Jisung. Adiknyq sudah memasuki kelas tiga dan akan segera lulus sekolah.

Dan iabmenyarankan adiknya untuk tetap melanjutkan pendidikannya sampai ke bangku kuliah dan ia berjanji akan menanggung biaya kuliah Jisung sampai Jisung lulus. Tapi sebenarnya Jisung hanya ingin bekerja untuk membantu kakaknya melunasi hutang mendiang ayahnya. Karena saat itu ayahnya, Lee Siwon memiliki beberapa hutang yang cukup besar karena perusahaannya mengalami kebangkrutan yang mengharuskan ia meminjam sejumlah uang yang cukup besar untuk menutupi gaji karyawannya.

Haechan sudah bangun dan mandi dia juga sudah merapihkan tempat tidurnya yang berantakan. Haechan beranjak keluar dari kamarnya untuk sarapan dan berangkat bekerja. Dia mendudukan dirinya di dapur lalu meneguk segelas air putih.

Dancing With The Devil [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang