14. Perasaan Yang Sebenarnya

764 105 20
                                    

Malam itu menakutkan, saat kau tidak ada lagi di samping ku.

Tiba-tiba kamp pelatihan di gentarkan oleh seorang pelatih mengabarkan acara bakar-bakar malam ini.

"Bakar-bakar? Apa kita akan membakar sekolah Shinzen?" tanya Bokuto.

"Jangan berkata bodoh, cepatlah datang atau kau akan kehabisan," ucap Kaori.

"Jam berapa di adakan acara itu?" tanya Akaashi.

"Jam delapan. Jangan sampai terlambat, baiklah aku pergi." Kaori berbalik, berjalan keluar gym.

[Name] yang baru sampai mendengar Kaori mengumumkan acara itu mematung, dia bersembunyi di balik pintu gym setelah mendengar pembicaraan Kaori dan yang lain.

[Name] menatap mochi buatannya di atas piring, apa mochi ini tidak di perlukan lagi?

Kalau mereka memakan ini mereka pasti akan kenyang dan tidak bisa makan lagi di acara nanti.

[Name] menghela napas pasrah, mochi ini pasti akhirnya akan di bagi-bagikan dengan yang lain karena ini sangat banyak.

Padahal [Name] sudah membuatkan khusus untuk orang di gym 3.

"BOKUTO-SAN!!"

[Name] terkejut hampir saja menjatuhkan piring yang di pegangnya, dia menoleh melihat lelaki berambut oranye tengah berteriak di pintu gym.

"Shoyo?"

Hinata menoleh, "M-manager Fukurodani?"

"Aku [Full Name]."

"Ah [Name]-san! Apa yang sedang kau lakukan?"

[Name] menyembunyikan piring yang di bawanya di belakang punggungnya, "T-tidak ada."

"HINATA!" histeris Bokuto menyorakkan tangannya ke atas. Dia menghampiri Hinata yang berada di pintu gym.

"Manager-chan?" Bokuto menoleh melihat [Name].

[Name] tersenyum kikuk, "Et-to.."

Bokuto mendekat, "Apa yang kau sembunyikan?"

"Eh ini." [Name] mengeratkan pegangan pada piring yang di pegangnya.

"[Name]?" Itu suara Keiji, dia dan Kuroo menghampiri Bokuto setelah mendengar suara perempuan.

Tak lama kemudian [Name] melihat seorang lelaki tinggi berambut abu ikut menghampirinya.

"K-kenapa banyak sekali orang di sini?" teriak [Name] dalam hati.

Kelima lelaki itu memandang [Name] penuh tanda tanya, [Name] yang di pandangi seperti itu membuang muka ke samping. Merasa gugup di lihatin seperti itu, apalagi oleh lelaki seperti mereka.

"I-ini-" Belum mengucapkan satu kalimat tangan [Name] tiba-tiba bergetar.

"Kenapa dia seperti seorang gadis yang ingin mengatakan cinta?" ucap Kuroo dalam hati, sambil memperhatikan [Name].

"[Name] tenanglah," ucap Keiji.

[Name] mendongak menatap Keiji, lalu dia menarik napas dalam lalu menghembusnya.

"Ah ini, Bokuto-san ingat pembicaraan kita tadi siang? Kebetulan ada bahan-bahan lebih di dapur, jadi aku membuatkan mochi untuk semua orang." [Name] menyodorkan piring yang dari tadi di sembunyikannya.

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Where stories live. Discover now