16. Berakhir

682 92 26
                                    

[Name] berlari kencang menuju tempat penginapan anak laki-laki, persetan dengan malu yang di khawatirkannya saat ini hanya Akaashi.

Di sela dia menuju tempat tujuannya, dia teringat pembicaraannya dengan para manager tadi.

"Apa? Kau bertengkar dengan Akaashi?" Eri menatap [Name] tak percaya.

[Name] menunduk, dia mengangguk pelan.

Eri berkacak pinggang, "Tapi [Name] hari ini kamp pelatihan terakhir, kau yakin tak ingin berbaikan dengan Akaashi? Hubungan kalian di sekolah pasti akan menjadi lebih rumit."

[Name] menggigit bibirnya, "Aku.. hanya ingin dia tahu apa kesalahannya."

"Kau bisa mengatakannya dengan baik-baik 'kan? Akaashi mungkin orang yang peka, tapi dia juga laki-laki. Lelaki tak terlalu mengerti tentang perasaan. Apalagi perempuan."

[Name] menatap Eri, "Jadi apa yang harus ku lakukan?"

"Lebih baik kau mengobrol dengan Akaashi, beri tahu dia apa kesalahannya dan selesaikan permasalahan di antara kalian."

"Eri-san kau yakin tak pernah berpacaran? Kenapa kau ahli dalam cinta?"

Eri menaikkan dagunya, "Aku ini pakar cinta tahu!"

"Padahal kau belum pernah berpacaran," ucap Yukie.

"Berisik!"

Perlahan kecepatan [Name] menurun, dia memperlambatkan langkahnya dan dengan hati-hati mendekatkan diri ke pintu.

Dia melihat ke dalam, tidak ada siapapun. Kosong. [Name] menoleh ke sekitar, tidak ada tanda-tanda keberadaan orang di sana.

Ini tempat penginapan khusus untuk anak laki-laki, akan mendapatkan masalah kalau dia ketahuan. Apalagi bertemu dengan orang yang tidak terlalu di kenalnya.

[Name] bersembunyi di balik dinding setelah mendengar suara langkah kaki mendekat, dari sini dia bisa mendengar percakapan mereka.

"Jadi Akaashi tidak ikut latihan? Apa badannya sangat panas?" tanya Komi pada teman-temannya.

"Kemungkinan besar dia tidak ikut. Bahkan dia juga batuk-batuk. Semalam dia begadang, sepertinya dia tidak bisa tidur," jawab Konoha.

"Dia juga tidak berganti baju 'kan semalam? Dia langsung tidur setelah terkena angin malam," seru Sarukui.

"Padahal Akaashi selalu menyuruh kita menjaga tubuh agar tidak gampang sakit, sekarang malah Akaashi yang terserang penyakit," ucap Bokuto.

"Yah dia tidak bisa menghindar 'kan? Beberapa ini dia juga tidak bisa fokus," balas Konoha.

"Untuk sementara kita memakai setter cadangan dulu," ucap Komi.

"Benar," jawab mereka serempak.

[Name] berdecih kesal, sesudah para senpai itu tak terlihat dia segera berlari keluar.

Tidak peduli dirinya akan kelelahan, dia pasti akan mencari Akaashi ke seluruh penjuru sekolah.

Matanya menangkap seorang lelaki yang sangat di kenalinya tengah berdiri sendirian di dekat bangku taman sekolah.

Segera [Name] berlari menghampirinya dan memeluk erat punggung lelaki itu dari belakang.

"Bodoh! Kenapa kau tidak bisa menjaga dirimu? Jangan perhatikan aku kalau kau belum bisa memperhatikan diri mu!" ucap [Name] mencoba menahan sesak di dalam hatinya.

"[Name]?" Akaashi melepaskan tangan [Name] di pinggangnya, dia berbalik berhadapan dengan gadis itu.

"Apa yang kau katakan?"

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Onde histórias criam vida. Descubra agora