27. Full Day

521 68 48
                                    

"Lupakan masalahmu. Lihat, ada aku yang selalu di sampingmu." -Akaashi Keiji.

Syukurlah hari ini akhir pekan, [Name] bisa tidur sepuasnya di dalam kamar.

Mentari yang sudah terbit sejak tadi tak sampai membangunkannya, agaknya dia masih larut dalam keindahan mimpi malamnya.

Burung mulai berkicau di dekat jendela, seolah menyuruh sang pemilik rumah membukakan jendela untuknya. Memperlihatkan betapa sejuk lingkungannya saat pagi hari.

[Name] bergeliat dalam tidurnya, perlahan dia membuka kedua matanya merasakan silaunya sinar mentari pagi.

[Name] bangkit dari tidurnya, berjalan menuruni tangga dengan langkah setengah sadar.

Tampaknya dia mengulang kejadian yang sama, kejadian yang pernah dia rasakan.

Saat terbangun melihat rumahnya sudah bersih tanpa debu.

[Name] mengerjapkan mata beberapa kali, dia tersenyum kala melihat seorang lelaki tengah berdiri di depan kompor.

Ini adalah pandangan favoritenya saat pagi hari.

[Name] menopang dagu di atas kursi, "Ah senangnyaa. Aku seperti melihat lelaki masa depanku."

Lelaki itu menoleh, "Oh, kau sudah bangun [Name]." Keiji kembali fokus pada panci di depannya.

[Name] maju beberapa langkah, memeluk pinggang lelaki itu dari belakang. Sebelah pipinya dia sandarkan di punggung Keiji.

Keiji tersenyum, meliriknya sebentar lalu kembali fokus pada masakannya.

"Selamat pagi [Name]," sapa Keiji lembut.

[Name] yang masih agak mengantuk bersahut pelan, "Selamat pagi."

"Bagaimana tidurmu? Apa kau nyenyak?" tanya Keiji lalu mencicipi masakan buatannya.

"Tidak terlalu. Rasanya sama seperti sebelumnya. Hanya saja kali ini tidak menangis," ujar [Name] datar.

Keiji menghentikan aktivitasnya, dia menoleh menatap [Name].

[Name] menegakkan kembali tubuhnya, dia menatap Keiji yang sepertinya akan mengatakan sesuatu.

"Dan tidak kesepian!" lanjut [Name] cepat. Tak ingin mengubah suasana manis pagi ini menjadi sendu.

"Maksudku, selama di Miyagi aku kesepian. Ah tidak setelah sehari Aiya menemaniku tidur bersama," seru [Name]. Kesadarannya kembali pulih.

"Baiklah akan ku bantu." [Name] ingin mendekati tempat pemotongan sayur di samping Keiji.

Keiji menghentikannya, "Kau duduk saja. Seorang gadis populer tidak boleh kelelahan."

[Name] menatap Keiji, "Jangan mengejekku! Seharusnya aku yang mempersiapkan sarapan, bukankah itu syarat untuk menjadi nona Akaashi?"

Keiji diam menatapnya, "Syarat?" gumamnya pelan.

[Name] mengangguk santai sambil berjalan ke tempat talenan di letakkan, [Name] mulai mengambil pisau dan memotong sayuran yang sudah tinggal setengah.

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Where stories live. Discover now