36. Musim Dingin

401 66 23
                                    

Sesuai rencana, keenam orang ini jalan-jalan saat awal musim dingin berlangsung.

Aneh mungkin, merencanakannya saat musim dingin. Siapapun pasti akan memilih di musim lain.

Tapi, mereka sudah mendapatkan banyak masalah di musim semi, panas atau pun gugur. Mereka sedikit berharap, musim dingin ini akan jadi lebih baik.

[Name] memasukkan wajahnya lebih dalam ke syal yang di pakainya, hari ini begitu dingin. Walaupun dia sudah pakai pakaian penghangat seperti sweater rajut yang panjang tapi tetap saja kedinginan sedikit melanda.

Dia menghembus napasnya, terlihat seperti gumpalan asap. Dia tidak terbiasa pergi saat musim dingin berlangsung, biasanya [Name] akan menghabiskan seluruh waktunya di dalam kamar.

"Apa kau kedinginan [Name]?" tanya Keiji.

[Name] menoleh, "Sedikit," jawabnya sambil mengusap pelan kedua telapak tangannya.

"Berikan tanganmu." Keiji menaruh telapak tangannya di depan [Name].

[Name] menatap tangan Keiji di depannya, dia pun menurut, meletakkan telapak tangannya di atas sana.

Keiji tersenyum, dia menggenggam tangan [Name] erat, sambil menatap langit di depannya.

"Apa karena kita identik dengan burung hantu, kita berpergian saat malam hari?" ucap Keiji terkekeh pelan.

[Name] ikut menatap bintang di depannya, "Tapi berpergian saat malam hari tidak buruk juga," ujar [Name] tersenyum.

"Langit terlihat cerah malam ini," seru [Name] tanpa mengalihkan perhatiannya.

Keiji menoleh menatapnya, gadis itu tersenyum sambil menatap bintang. Wajahnya terlihat damai, dan sedikit di sinari rembulan.

Dia adalah gadisnya. Selamanya akan tetap seperti itu 'kan?

"[Name]," panggil Keiji memegang dagu [Name] agar menatapnya.

[Name] menatap Keiji dengan wajah bertanya, dia berusaha membalas tatapan Keiji walaupun di dalam hati jantungnya sudah berlomba-lomba.

"Ha'i?"

"Boleh aku menciummu?"

[Name] terkesiap, tiba-tiba saja wajahnya berubah menjadi merah. Dia tergagap, tidak biasanya Keiji izin seperti ini.

"A-ap-"

"Boleh?" Keiji terus menatapnya membuat [Name] salah tingkah.

[Name] memalingkan wajah ke samping, "B-boleh.."

Keiji tersenyum, dia mengelus pipi [Name] lembut. Menelusuri setiap bagian wajah gadis itu.

Tindakan Keiji membuat [Name] salah fokus, dia mencoba menahan getaran di dalam hatinya yang siap meledak kapan saja.

Cup

Dia mencium bibir [Name] begitu lembut dan pelan, memejamkan kedua matanya menikmati rasa dari gadis yang sudah berstatus menjadi pacarnya.

Keiji membuka matanya, melihat manik mata [Name] dari jarak dekat. Dia terlihat begitu terpukau melihat paras cantik dari gadisnya, dia merasa beruntung menjadikannya miliknya.

"Aku mencintaimu [Name]," ucap Keiji pelan, menusuk ke dalam telinga dan hatinya.

Mata [Name] melebar, melihat wajah Keiji yang sangat dekat dengannya. Bahkan bibir mereka hanya berjarak beberapa senti saja.

"Aku juga mencintaimu Keiji-kun," balas [Name] menunduk malu. Rona merah tercetak di kedua pipinya.

Keiji menghembus napasnya, tersenyum menatap gadis di depannya. Dia akui, wajahnya juga memerah. Jadi dia tidak ada alasan untuk meledek [Name].

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Donde viven las historias. Descúbrelo ahora