37. Bukan Akhir

413 58 25
                                    

"Shimizuu-sann!!" Histeris [Name] berlari ke arah gadis itu.

"Selamat sudah lulus turnamen nasional! Kalian hebat bisa mengalahkan Shiratorizawa!" seru [Name] berhadapan dengan kedua manager Karasuno.

Shimizu tersenyum, "Terima kasih [Name], kalau kita berseberangan net kami tidak akan kalah."

"Iya! Kami akan membalas kekalahan kami saat kamp pelatihan!" seru Yachi.

[Name] terkekeh, "Baik-baik, aku berdoa kita berseberangan net supaya aku bisa melihat keringat jatuh dari pemain Karasuno. Khususnya Tobio."

Shimizu dan Yachi mengerjap beberapa kali menatap [Name], memfokuskan ucapannya barusan. Mereka tidak salah mendengar 'kan?

"Honto?" tanya Yachi.

"Tidaklah! Bercanda!" balas [Name].

Dia tertawa, "Kenapa kalian begitu serius?" tanya [Name].

"Karena kau gadis penggoda [Name]!" Kaori datang memukul kepala [Name].

"Maaf atas perlakuannya manager Karasuno." Kaori menundukkan kepala [Name] agar ikut membungkuk juga.

"I-iie, tak apa," balas Yachi menggelengkan tangannya.

"Sudah ayo kembali! Sebentar lagi Karasuno akan bertanding. Kau membuat keributan saja!" Kaori menarik [Name] untuk pergi dari sana.

"Aku hanya menyapa! Memangnya itu ilegal?" ucap [Name] tak terima.

"Ilegal hanya untukmu. Lihat, banyak sepasang mata melihatmu. Dasar gadis populer." Kaori berjalan tanpa memperdulikannya.

[Name] melihat sekitarnya, "Yah itu masalah mereka yang melihatku, kenapa aku ikut imbasnya?"

"Karena kau biang dari masalah mereka," balas Kaori.

"Hei berhenti menyalahkanku!" marah [Name].

"Sudah berhentilah, kita harus fokus dengan pertandingan kita," ucap Kaori.

[Name] menggerutu pelan, "Tidak ada gunanya juga membawaku ke lapangan."

Kaori menatapnya, "Kenapa?"

"Habisnya aku di taruh di kursi penonton!" rengek [Name].

Kaori kembali menatap ke depan, "Tiga manager terlalu banyak. Bahkan kami selalu bergantian masuk ke lapangan."

[Name] menatapnya, "Kau tidak akan bilang kalau aku sumber masalahnya 'kan?"

"Kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanya Kaori menatapnya.

"Karena kau selalu menyalahkanku!" jawab [Name].

"Itu wajar, karena sifatmu menyebalkan. Akaashi terlalu sempurna untukmu," balas Kaori.

"Yah itu benar, walau sedikit menyakitkan," ujar [Name].

"Aku senang kau sadar," ucap Kaori.

"Yah hanya sadar, tapi tak berubah," balas [Name].

"Kau akan merubah sifatmu?" tanya Kaori.

"Sifatku yang bagaimana?" tanya [Name] balik.

"Oh sifatmu terlalu banyak, bahkan terlihat buruk semua," jawab Kaori.

"Hey bisakah kau berhenti membicarakan keburukan ku?" kesal [Name].

"Memangnya apa yang baik darimu?" Kaori kembali bertanya.

"Kaori kau sungguh menyebalkan!" seru [Name].

"Seharusnya aku yang berkata begitu," balas Kaori.

"Oh shit. Aku tidak akan bertahan lama di lapangan, aku ingin melihat Karasuno bermain," ujar [Name].

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ