PART 2

83.9K 9.8K 382
                                    

Seseorang dengan rambut sepinggang sedang duduk di bangku taman.

"Maaf telat" ucap seseorang yang baru saja datang dan ikut duduk di samping gadis itu.

"Ck. Lama" kesal sigadis

"Iya maaf kamu kan tau aku sibuk harus ngurus kantor, dan tumben sekali kamu ngajak aku ketemuan ada apa"

"Aku udah putusin" ucap si cewe dengan nada serius.

"Putusin apalagi, jangan aneh aneh kaya tahun lalu" ucap bagas membuat amanda mendelik kesal.

Entah kenapa sekarang bagas, saat amanda ingin melakukan sesuatu bagas pasti akan menyinggung kejadian yang dulu dulu membuat amanda kesal.

"Kan sebentar lagi aku lulus, aku maunya kuliah di bandung aja terus ngajak si axelio pindah ke sana aja. Gimana?"

"Nggak" ucap bagas lansung,tidak setuju

"Loh kok nggak sih"

"Aku nggak mau LDR sudah cukup kita pisah tahun kemarin"

"Tapi kan bi, di sini itu terlalu banyak kenangan buruk"

"Nggak usah lebay kaya cewe lain pake acara trauma lagian juga seandainya kamu mau pindah, sudah dari dulu sebelum kamu temuin aku"

"Aku nggak lebay yah"

"Yaudah nggak usah pindah mending kamu di sini, ngatur cafe kamu mikirin masa depan kita"

Amanda menarik nafasnya kasar lalu berdiri

"Mau kemana" tanya bagas

"Jenput lio"

"Emang sekarang jam berapa" tanya bagas heran lalu melihat jam tangannnya. Setelah itu menatap tajam amanda yang sudah berlarih menjauh

"MANDA KAMU BOLOS"



*****

"Lio bilangin tuh sama si itu, kalau mamah lagi nggak nerimah tamu"

"Lio bilangin ke mamah kamu kalau salah jangan lari dari kenyataan dan ikut ngambek"

"Bagaimana nggak ngambek kamu marah marah cuman karna aku bolos satu hari doang, mana nggak ngisinin aku pindah ke bandung" cerocos amanda panjang lebar

Mereka bertiga sekarang sedang berada di di apartemen amanda dan lio yang sedang duduk di tengah tengah pasangan atau bisa di bilang orang tuanya sekarang, Dan menjadi saksi atas pertengkaran rumah tangga yang sering terjadi.

Yah lio menganggap mereka orang tuanya karna amanda yang kekeuh untuk selalu di panggil dengan embel embel mamah dan akhirnya bagas yang terkadang juga mau di panggil papah entah apa di pikiran kedua orang itu mengangkat anak sebesar lio, karna orang normal pada umumnnya akan mengangkat anak yang masih balita atau paling tidak umur 12 ke bawah sedangkan pasangan langkah yang bahkan belum menikah itu justru mengambil lio yang sudah berumur 16 tahun untuk mereka jadikan anak.

"Iyalah aku marahin kamu, kamu itu sudah kelas tiga MAMAH NYA LIO tapi kelakuan kamu masih seperti anak kelas satu yang baru masuk, seharusnya kamu mikir kamu itu sudah kelas tiga banyakin belajar jangan bolos bentar lagi ujian"

"Yah saya tau BAPAKNYA LIO tapikan saya juga bolos karna mau izin ke kamu, tapi hasilnya nihil nggak di isinin"

"Kan bisa kamu bilang nya ke aku sore setelah pulang sekolah, tapi tetep aku tidak isinin"

"Yaudah sih lagian juga kamu nggak isinin" kesal amanda memalingkan wajahnya ke arah tivi

"Nggak bakalan aku izinin lah"

"Lio ngantuk nggak, sini tiduran" ucap amanda menepuk pahanya dan mengacuhkan bagas

Lio ingin menggeleng tapi tatapan amanda seperti bukan melayangkan pertanyaan melainkan perintah dan mau tidak mau lio merebahkan tubuhnya dan tidur di paha amanda

"Kamu pulang sana anak aku udah ngantuk"ucap amanda sambil mengusap rambut lio

"Nggak dia juga anak aku kok jadi, nggak masalah kalau aku liat dia tidur akukan nggak ganggu"

"Ish kamu ganggu lah dia nggak bisa tidur entar"

"Bisa kok dan juga sebentar kalau dia beneran tidur, emang kamu bisa ngangkat dia ke kamarnya? Enggak kan, aku nggak mau badan dia sakit gara gara tidur di sofa"

"Bisa kok, entar tinggal aku bangunin suruh pindah ke kamar, gampangkan"

"Kalau gitu cara kamu sih, itu sama aja ganggu tidur dia"

"Nggak ganggu dia anak aku, aku mamahnya nggak masalah dong"

"Aku papahnya"

"Aku mamahnya"





















Oke readers author kambek
Anggap aja ini awal kalau author akan lanjutin nih carita lagi sampe bener bener nggak gantung.

Walaupun mungkin kedepannya update nya bakal lama dikit

Tetap vote and koment, supaya author makin semangat nulisnya.

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang