PROLOG

795 140 136
                                    

Asas praduga tidak bersalah disederhanakan sebagai seseorang belum dapat dinyatakan bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Oleh sebab itu, seseorang yang diduga melakukan tindak pidana, selama menjalani proses penyelidikan maupun penyidikan tidak boleh diposisikan sebagai "orang bersalah."

⚖️⚖️⚖️

Tiga hari setelah pemakaman...

      Olive sudah menunjukkan raut wajah datar sekaligus berpasrah diri kepada Tuhan yang Maha Esa ingin menunjukkan sesuatu kepada Jody. Tangannya mendorong pintu kamar tamu, karena untuk sementara Rachel tinggal disini.

        Jody berhenti di depan kamar, berdiri di samping Olive ikut memandang prihatin dengan kondisi Rachel. Wanita itu duduk memeluk lututnya sambil melamun, wajahnya menunduk di lantai. Di dekat kakinya ada botol-botol minuman berkadar alkohol di atas sepuluh persen merek kenamaan. Jari telunjuknya bermain-main membentuk lingkaran, mengikuti diameter gelas.

      "Gue bingung jelasin keadaan Rachel, karena gue juga gak ngerti apa-apa. Gue memaklumi dia sedih. Tapi ini tuh bukan Rachel banget. Dia gak pernah sampe segini banget kalau sedih. Dia gak pernah nangis Jod di depan gue. Intinya gak pernah kasih liat kelemahan dia ke orang lain."

       "Itu figura foto Jordan dia peluk, dibawa kemana-mana, misal ke dapur dibawa, ke toilet di bawa. Kalaupun dilepas itu pun ditaruh di samping badan dia aja gak jauh-jauh pokoknya. Ntar ketawa sendiri, habis itu nangis. Ngajak ngomong foto Jordan sambil marahin itu foto yang gak bersalah." Olive bercekak pinggang, mendapati wajah Jody yang tersenyum mendengar keluh kesahnya. Padahal Olive tidak merasa sedang membuat lelucon.

      "Gak mungkin dong...gue TI-DAK bertanya-tanya dalam hati. Tapi gue menahan diri, diem gak tanya ke Rachel langsung. Oh–iya satu lagi. Waktu pemakaman Jordan. Si Rachel gak mau hadir. Itu dia malah minta temenin beli kue ulang tahun. Di bawa ke kamar. Lilinnya dinyalain sendiri. Ditiup sendiri. Habis itu nangis sendirian."

      Jody menoleh pada Olive saat wanita itu sibuk memandangi Rachel dari kejauhan. Jody memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana kerja.

      "Singkirin minumannya Liv."

      "Jangan ganggu minumannya. Ntar ngamuk lagi. Lo liat lengan kirinya dibikin luka karena pecahan botol minuman. Gue berantem sama dia."

       "Kehilangan suami Liv. Jordan suaminya." Jawab Jody apa adanya.

       "Oh–iya bener suami." Sejurus kemudian Olive terdiam memandang Jody bingung mulutnya menganga. "Suami? Apanya yang suami? Jordan...suami? Hhhhh????"

       Jody mengeluarkan tangan kanan dari saku celana untuk membuka resleting tas dan mengeluarkan amplop coklat polos tidak bertali.

       Poros mata Olive mengikuti pergerakan Jody, sedari pria itu mengeluarkan tangan dari kantung celana sampai memberikan amplop padanya.

        Setelah amplop dibuka segelnya. Olive menganga karena memegang kertas legal negara yang dilaminating di kiri bawah terdapat foto yang berdampingan.

       "Akta perkawinan. Palsu ya? Buat nakut-nakutin orang yang mau jahat ke Rachel."

       "Akta asli. Gue, bokap, nyokap Jordan yang hadir. Tetap dirahasiakan Liv. Kecuali Rachel yang mau publikasikan sendiri."

       "Waduh, berarti pak Abimanyu gak boleh tau."

       "Ya. Keputusan ada di Rachel."

       "Berat banget hidup gue nyimpen rahasia."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Penipu Hati; sekuel Nicotine [Rosékook]Where stories live. Discover now