Prologue

935 73 9
                                    

Alpha adalah second gender yang menduduki posisi teratas. Dia dapat menghamili omega baik lelaki ataupun perempuan. 

Selain itu Ada kelas dibawah Alpha, yakni Beta. Meski netral karena tak bisa mengandung, Beta juga memiliki hasrat seksual. Dia bisa jatuh cinta baik pada Alpha maupun omega.

Sedangkan yang menduduki kelas bawah adalah omega. Karena dia akan terpengaruh pheromone yang dikeluarkan oleh Alpha.

"Kaeya, Kaeya. Kau sudah melihat hasil tes second gender nya? "

Pria berambut merah panjang, bergelombang, dan diikat satu menghampiri pria yang berambut navy Dan menggunakan penutup mata seperti bajak laut.

"Aku alpha" Jawab pria yang menggunakan penutup mata itu.

Sedangkan, pria berambut merah yang mengajaknya bicara barusan, menunjukkan ekspresi terkejut, wajahnya tidak percaya, mulutnya terbuka. Lalu dia menggenggam kertas yang Ada di tangannya.

"Tidak adil!"

Pria berambut merah itu mengembungkan mulutnya. Merajuk, dan menatap sinis pria yang diajaknya bicara.

"Bagaimana dengan hasilmu?"

"Aku omega" Di jawab nya dengan ekspresi sedih.

Kaeya mengerti kenapa Diluc sedih. Omega adalah kelas bawah, selain itu jika Diluc seorang omega, dia di masa depan akan dihamili alpha. Menjadi posisi bawah adalah hal yang dibencinya.

"Luc, tidak apa-apa. Suatu saat kau pasti menemukan alpha yang sayang padamu"

"Tidak mau!! Aku tidak mau jadi omega!!" Rangek bocah itu.

"Luc... Kalau seandainya.. Aku jadi mate-mu. Apa kau mau? " Tanya Kaeya hati-hati.

Diluc wajahnya memerah saat Kaeya berkata demikian, naming saat dia menoleh lagi wajah Kaeya berbeda. Dia serius.

"Aku... Mau, kalau begitu berjanjilah. Kau takkan melakukan ikatan dengan omega manapun selain aku!! " Ucap Diluc.

Dia mengulurkan kelingkingnya untuk mengikat janji. Mereka di belakang sekolah, tidak Ada yang melihat. Kaeya ikut mengulurkan tangannya dan menautkan kelingking miliknya.

"Aku berjanji" Senyumnya.

Itu janji yang mereka buat saat masih kelas 5 SD. Saat mereka menginjak bangku SMP. Mereka mulai pubertas. Diluc yang omega, mulai merasakan gejala heat. Dia tidak mau diikat oleh Kaeya jika belum cukup umur, selain itu dia tak ingin juga menyusahkan ayah nya.

"Mas, aku sekolah ya"

Kaeya mengetok pintu kamar Diluc. Bagaimana tidak khawatir, Diluc tidak keluar dari kamar nya. Kaeya bisa mencium aroma segar sweet flower dari dalam, namun jika dia masuk, dia takut kehilangan kendali.

"Pergilah!! Kalau Ada PR di kelasku minta ya!" Jawab Diluc dari dalam, suaranya agak serak Dan lemah, Kaeya tidak tega meninggalkannya.

"Baik.." Saat hendak beranjak dia menatap pintu kamar Diluc lagi.

"Mas, beneran kamu gapapa? Mau di oleh-olehin sesuatu ga? " Tanya Kaeya.

Diluc terdiam dan berpikir. Badannya terasa dingin, namun suhu tubuhnya panas. Apa kira-kira yang diinginkannya untuk makan nanti.

"Aku Mau seblak!! " Teriak Diluc dari dalam.

"Baik" Kaeya akhirnya beranjak ke sekolah, sementara Diluc harus bergelut dengan masa heat nya di dalam kamar.

Meski telah diselimuti oleh selimut yang panas, dia masih terasa dingin. Keringatnya bercucuran. Dia sangat ingin disentuh, oleh seorang alpha.

Saat itu, belum ditemukan obat penekan heat Omega. Saat masa heat, mereka akan merasakan seperti gejala demam, dan juga pheromonnya akan menyebar. Satu satunya jalan adalah, harus Ada alpha yang mendampinginya.

Kaeluc TRAUMA Modern au IndonesiaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant