𝟙. Morning ...

3.1K 486 55
                                    

29 maret, tahun 2002.

Hari itu, kali pertama aku tidur dengannya, hari pertama di mana aku mutlak menjadi hak miliknya. Hari dimana aku lebih bahagia dari biasanya, hari pertama lembar baru kehidupanku dimulai. 

Dalam rengkuhan erat, mendengkur pulas menenggelamkan kepalanya di punggungku dan memeluk perutku. Aku begidik sedikit saat pelukannya kian erat, dan beberapa anak rambutnya menusuki punggungku. 

"Shinichiro ..." panggilku, upaya membangunkannya. 

Dia bukannya bangun malah semakin pulas, hingga dinaikkan kakinya mengunci kakiku juga. 

Kali ini aku jadi bantal guling. 

"Shinichiro," panggilku, lagi. 

Nampaknya dengan suara saja aku tidak bisa membangunkan Sinichiro, kalau kudengar dari dengkuran, tidurnya memang benar-benar nyenyak dan pulas. Tapi semalam dia bilang untuk membangunkannya jika aku juga sudah membuka mata. 

Baiklah, kali ini akan aku bangunkan dia dengan sentuhan. 

Tanganku yang bisa menggapai pipinya bergerak, kemudian mendarat di sebelah bibirnya, tusukan kasar bekas cukurnya terasa, kuusap lembut. Saat itu juga dia sedikit terusik dengan gelengan kecil dan berhentinya dengkuran. 

"Bangun, Shinichiro ... ini sudah pagi," ucapku. Kemudian karena gemas dia terus-terusan saja menggeleng kecil, kutarik saja pipinya. 

"Shinichiro ..." kutepuk-tepuki pipinya pelan, sembari terus memanggilnya. 

Lalu pelukan di perutku merenggang, kepala Shinichiro juga perlahan naik ke pinggang. "Pagi ini cepat sekali datangnya," gumam Shinichiro dengan suara berat. 

Aku hanya terkekeh .... Bukan pagi yang cepat datang, kau saja yang semalam tidak bermimpi. 

"Sayang ...." 

Aku terkejut, pipiku memerah saat ia panggil dengan sebutan tadi. "K-Kenapa?"

"Punggungmu kok, biru-biru?"

". . ." 

#Hai, wkwk. Tadi siapa req abang player ini? 

Drabble | Shinichiro SanoWhere stories live. Discover now