𝐘 𝐎 𝐔 𝐑 𝐁 𝐋 𝐎 𝐎 𝐃

3.2K 322 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski tampangnya ga menunjukan begitu, cewek berponi itu sebenernya lagi dilanda panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski tampangnya ga menunjukan begitu, cewek berponi itu sebenernya lagi dilanda panik. Dengan tangannya yang masih lemas, dia berusaha menata tumpukan buku paket.

"Coba kalau tadi saya langsung kunci pintunya dan ga ngecek lagi. Mau tidur sampe besok di sekolah kamu?!"

Hwang Jena, cewek dengan wajah lempeng itu berusaha sok sibuk ngerapihin buku buku dan menatanya dengan teliti. Nggak mau berkontak mata dengan si guru super galak yang lagi natap dia dengan marah di belakang.

"Aw." Jena meringis, tangannya yang buru buru ngambil-simpen buku ke baret pinggiran kertas yang lumayan tajam.

"Aduh ngeberesin kaya gitu aja ga bisa. Udah sekarang kamu pulang aja." omel bu Seulgi menggema ke seluruh penjuru perpustakaan.

Jena bersorak dalam hati, merasa bersyukur. Cewek itu buru buru keluar dari perpustakaan setelah salam dan pamitan dengan guru yang menciduk dia tidur di gudang perpus itu.

"Ampun deh, ketiduran lagi neng Jena? Cepet pulang atuh, bahaya lama lama di sekolah!"

Jena noleh, dan senyum ngerespon salah satu pertugas kebersihan di sekolah yang negur dia.

"Sendirinya keliling keliling ... Emang ga takut Pak? Yang kemarin masih ada bekasnya loh..."

Pak Taeil, petugas kebersihan yang usianya sudah menginjak kepala 3 tersebut mengeraskan wajah. "Si eneng, malah di ingetin ..."

Jena terbahak, "Saya ke kelas dulu bawa tas, jangan di kunci dulu gerbangnya ya pak."

Taeil meringis, "Hati hati, kalo udah langsung pulang neng."

Jena mengangguk, "Lagian ini cuma sekolah ..." gumam cewek itu sambil berlalu ke arah koridor.











" gumam cewek itu sambil berlalu ke arah koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tau gini dari awal, gue balik aja langsung.

Jena yang kemagerannya udah mendarah daging ini mendadak merasa sangat menyesal pas ngeliat kelasnya kosong. Nggak ada tas berwarna oranye yang tadi pagi cewek itu bawa ke kelas.

Lantas Jena putar arah, ninggalin koridor kelas X IPA yang udah sepi di jam lima sore ini.

Di ikuti seorang cowok yang juga pergi dengan tangan yang megang selembar kertas bernodakan darah di tangannya.
















Sampe di gerbang utama, Jena ngeluarin ponsel, dan ngebuka sebuah aplikasi buat mesen ojol.

Selesai memesan Jena ngebuka notif, ngecek puluhan pesan yang nggak dia buka dari siang lewat jendela pop-up tanpa ada secuil niat pun buat ngebales.

Meski begitu, cewek kelahiran 2004 itu tetep ngebaca sampe tuntas semua pesan tidak penting dari si teman. Sampai sebuah berita harian ngebuat mata Jena salah fokus,

[News.id]"Diduga bunuh diri, lagi lagi di temukan mayat seorang siswi dengan jantung tertusuk gunting di SMA MAHAPATI-" ketuk untuk membaca lebih lanjut.

"Wih nongki di berita lagi nih ..."

Cewek itu nyender di tembok terus ngelirik sebuah ukiran besar atasnya, tulisan selamat datang di SMA MAHAPATI terpampang jelas.

Ya, SMA yang ada di berita tadi adalah SMA dimana Jena sekolah.

Salah satu SMA ternama, yang selalu menghasilkan murid lulusan dengan nilai terbaik. Selepas dari banyaknya berita kotor tentang sekolah ini, sekolah ini tetap menjadi sekolah nomor satu dan ter favorit di Bandung.

Menurut gosip yang beredar di masyarakat, katanya sih sekolah yang Jena tempati saat ini selalu melakukan tumbal. Yang dimana korbannya adalah murid murid di sekolah itu sendiri yang akan meninggal di sekolah setiap tanggal 3.

Seharusnya sekolah ini ditutup. Yeah, beberapa orang mungkin berpikir begitu, but actually sekolah ini secara hukum ga bisa di salahkan atas kematian siswa-siswi di sekolah.

Karna sebenernya, semua murid yang mati itu meninggal secara bunuh diri.

Nggak pernah ada kasus pembunuhan yang membuat sekolah ini patut di sebut berbahaya.

Kejadian kejadian kaya gini berulang, dan terjadi dua atau tiga bulan sekali di tanggal 3. Dan kemarin, lagi lagi seorang murid meninggal, tepatnya di belakang UKS dengan tangan yang menancapkan sebuah gunting ke arah jantungnya.

Kim Jaehee, cewek itu tewas karna kehabisan darah dengan jantung yang udah rusak.

Dan Jaehee adalah korban ke 3 di angkatan Jena saat ini.

Dan sebenernya, murid yang meninggal di sekolah itu selalu berjumlah 3 tiap angkatannya. Dan kemarin, semua orang percaya kalo Kim Jaehee adalah korban terakhir.

Atau... bukan?









━━「G O D ' S   B L O O D」━━
darah dewa ›














ft. Yang Jungwon

 Yang Jungwon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















note :

1. ini karangan fiksi yang aku buat sendiri, dilarang menjiplak.
2. tolong jadi pembaca yang bijak, jangan hate komen dan membenci karakter yang aku buat ke real life.
3. mau menghargai karya ku sebagai timbal balik pembaca ♡









enjoy reading!<3

God's Blood | Jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang