cutest rain.

58 12 29
                                    


Summary :

Bagi Chanhee, Younghoon adalah beruang teddy besar-- yang lebih besar darinya namun harus dilindungi.

---

"Chanhee, Kak Younghoon nangis, tuh."

Ucapan Changmin mengejutkan pemuda mungil yang sedang asyik bercanda dengan Sunwoo itu, "Lho, kenapa?" herannya. Sangyeon, kakak kelas mereka dan juga ketua OSIS sekolah, ikut memasuki kelas dengan tawa pelan, "Pengumuman olimpiade kedokteran keluar, tim dia sama Juyeon masuk final." Sang kakak kelas tersenyum, "Samperin dia gih, anaknya nangis sesenggukkan sampe gabisa ngomong."

Sunwoo cekikikan mendengar ucapan Sangyeon, dan Chanhee menjitaknya sambil lewat. "Makasih, kak," Ia buru-buru meninggalkan mereka sementara Sangyeon nampaknya berbicara serius pada anggota kelas yang lain.

Chanhee baru mencapai ujung lorong menuju kelas 12 saat ia disambut dengan Hyunjae yang berwajah panik.

"Nah, ini dia orangnya!" 

"Aku, kak?" bingung Chanhee menghadapi sahabat karib kekasihnya itu. "Yaiyalah Chan, siapa lagi." Hyunjae menarik tangan Chanhee sebelum menyadari sesuatu, "Oh, Sangyeon udah bilangin lo belom?"

"Kak Younghoon nangis?"

"Iya,"  Hyunjae diam-diam memutar matanya, "Kebiasaan deh."

Chanhee mengulum senyumnya. Ia mengikuti langkah Hyunjae sambil berkomentar ringan, "Kak Juyeon berarti masuk final juga?"

Telinga Hyunjae memerah mendengar nama itu disebutkan, tapi ia jelas bersikeras pura-pura tidak menyadarinya, "Iyalah, kan mereka setim."

"Hmm..." Chanhee menahan cengirannya, "Kak Juyeon nggak nangis?"

Hyunjae meliriknya aneh, "Kalo nangis emang kenapa?"

"Ya.... gapapa. Penasaran aja kalo kak Juyeon nangis siapa yang mau meluk gitu..." Tawa Chanhee menyembur saat Hyunjae menjewer telinganya, "Aduh Kak Jae, aku kan cuma bilang doang!"

"I hate you so much." keluh Hyunjae, "Jangan berisik, he don't know about my feelings yet."  bisiknya perlahan.

"Whose feeling?"

Keduanya dikejutkan dengan suara bariton seseorang. Chanhee mendongak, mendapati Juyeon bersandar di kusen pintu kelas 12-IPA-1 dengan senyuman tipis menghiasi wajahnya. Kedua matanya tersenyum kearah Chanhee sekilas, namun ia mengerling kearah Hyunjae, "Ngomongin perasaan siapa?"

Chanhee melirik Hyunjae yang salah tingkah dan tertawa singkat, "I don't think anyone need me here."  Ia bergegas menyelinap disisi Juyeon sebelum Hyunjae menarik lengannya.

Chanhee dapat mendengar Hyunjae memprotes pelan, "It's not your bussiness, Lee Juyeon!"   sebelum pemandangan dihadapannya mengalihkan perhatiannya.

"Nih akhirnya pawangnya dateng," celetuk Jacob nyaring, "Chanhee, pacar lo nih dari tadi nangis nggak berhenti!"

Chanhee tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat Younghoon menggenggam handuk kecil ditangannya, matanya sembab dan bibirnya mengerucut sementara ia menahan tangis.

Ia tidak bisa menahan dirinya sendiri berpikir soal Baymax, robot raksasa namun imut di film Disney BIG Hero 6.

"Kamu kenapa?" Chanhee duduk disampingnya, membuat Younghoon malah memeluknya erat-erat dan menenggelamkan wajah ke lehernya.

"........masuk final."

"Bagus dong? Congratulations. Keren banget..."

".......iya, tapi terharu......"

This big guy with his soft heart.......

Chanhee terkekeh dan mengelus rambut pacarnya yang terasa lembut, "Udahan dong nangisnya, 'kan harusnya seneng, bukan sedih."

".........iya, kan aku terharu."

"Terharu apaan nangisnya deres begitu." Tawa Chanhee pecah dan ia mencuri kecupan diam-diam di pipi Younghoon, "Udahan kak, malu sama badan."

Younghoon melepaskan pelukannya, dan Chanhee membantunya menyeka air mata serta merapikan rambutnya yang berantakan.

Mereka berdua sekarang sudah duduk bersisian dengan posisi yang nyaman, dan Younghoon mulai mengeluarkan sebungkus roti dari tasnya.

Chanhee menghela nafas, "Bungkus ke berapa itu?"

"Empat," Younghoon menyunggingkan senyum bangga yang kontras dengan mata sembab dan hidungnya yang memerah. "Kenapa? Kamu nggak suka aku makan banyak roti?"

"Gapapa sih, daripada nyebat." Chanhee kali ini bersandar di bahu Younghoon, "Nggak bosen emangnya, makan roti sebanyak itu?"

"Nggak." Younghoon menggigit rotinya dengan antusias, dan Chanhee mengenali isian roti itu--kali ini kacang merah.

"Kayaknya aku harus sering-sering nangis, ya?"

"Biar balik kayak anak TK?"

".......salah. Biar kamu dateng ke kelas gini, terus peluk-peluk, nyender-nyender."

Chanhee merasakan dorongan aneh untuk memeluk Younghoon erat-erat namun ia hanya kembali tertawa gemas, "Aku fungsinya cuma buat meluk-meluk sama nyender-nyender?"

"Bukan begitu, buset dah."

Chanhee tertawa melihat ekspresi frustasi Younghoon.

Semua hal ini entah bagaimana terasa menyenangkan, sesederhana bermesraan dengan kekasihnya dipojokan kelas di jam kosong.

Chanhee terlalu terlarut dalam lamunannya, sebelum Younghoon menyikut pinggangnya dan bertanya, "Juyeon sama Hyunjae pacaran sekarang?"

"Hah?" Chanhee melongo, "Siapa?"

"Itu, si Jujuy sama Jae." Younghoon melambaikan rotinya asal, "Tadi masa lewat sambil gandengan."

"....cepet amat."

"Kenapa?" heran Younghoon clueless.

"Gapapa." Chanhee merebahkan diri dengan kepalanya di paha Younghoon, "Jamkosnya masih lama, 'kan?"

"Masih kayaknya," Senyuman Younghoon membuat matanya ikut melengkung layaknya bulan sabit, "Kamu mau ngapain, hm?"

"Tiduran." Chanhee menepuk lengan Younghoon hendak mencubit pipinya, "Gantian aku yang manja, kamu diem."

Younghoon tertawa kecil, "Oke."

"..........Kak?"

"Iya?"

"Kalo Kak Juyeon sama kak Hyunjae beneran pacaran, bilangin jangan lupa traktir aku juga."

"Siap, Sayang."

"Sssttt, jangan kenceng-kenceng!"

"Ahelah, seisi sekolah juga tahu kali? IYA SAYANGKU CINTAKU CHOI CHANHEE!"

"Kim Younghoon urat malu lo kemana sih?!"

--END--

A/N :

sorry for this late random bbangnew short-fic. kepikiran pas rewatch video Younghoon nangis gemes :(

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

cutest rainWhere stories live. Discover now