Our First Meet

18 3 0
                                    

Note

Percakapan miring: percakapan bahasa Inggris


Sebuah pertemuan yang tidak direncanakan tetapi berujung menjadi kebersamaan yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
.
.
.

Awal musim panas tahun ke tiganya di SMA, Mark Lee dihubungi ibunya yang tinggal di Kanada. Katanya sang ibu sakit keras dan hampir mati alias sekarat, sehingga mau tak mau sebagai seorang anak yang baik Mark pun harus menghabiskan liburan musim panasnya di sana.

"Mr. Syam, bagaimana keadaan ibu ku?" tanya Mark kepada seseorang yang sedang menyetir.

"Ibumu baik. Untuk seorang penulis dan peneliti, hidupnya cukup baik. Aku jarang mengunjunginya karena takut mengganggu," jawab seseorang yang sedang mengemudi atau sebut saja Mr. Syam. Namun, tidak ada tanggapan lebih lanjut dari Mark yang memilih diam sambil memperhatikan pepohonan di luar.

"Ah, iya, baru-baru ini dia baru saja mengadopsi beberapa anjing baru, kita harus berusaha memperlakukannya seperti manusia. Dia sangat sibuk mengurusi mereka haha," lanjut Mr. Syam.

"Aku kira dia sedang tidak sehat." Akhirnya Mark mengeluarkan suara.

"Ahaha, tenang saja, dia sangat sehat."

Mobil menelusuri jalanan di tengah hutan pinus yang lebat hingga sampai di sebuah mansion. Dari luar mobil, terdengar seorang wanita yang sedang berteriak-teriak memanggil seseorang.

"Channie! Kamari! Mau kemana kau dengan pakaian seperti itu?"

Tak lama setelah teriakkan itu terdengar, muncul seorang anak dengan kaos tanpa lengan bergaris-garis vertikal dan celana sebatas lutut dari lantai dua. Ia melompat ke atas mobil yang baru saja sampai.

Mark nampak kaget dengan kedatangan anak tersebut, tatapannya terkunci pada si anak selama beberapa saat hingga mata anak itu yang besar dan bersinar balas menatapnya. Ada perasaan yang aneh saat tatapan mereka beradu. Perasaan iba mungkin, karena penampilan anak itu terlihat agak kumal dengan muka yang cemong.

Berbeda dengan Mark, Mr. Syam sepertinya sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.

Seorang wanita yang terlihat masih muda tak sesuai dengan usianya muncul juga dari balkon yang sama.

"Mark!"

"Tangkap anak itu!" titah sang wanita.

"Eh?" Mark masih belum bisa mencerna situasinya sekarang.

"Atau tidak akan ada makan siang hari ini." Ancam wanita itu.

Setelah mendengar kata makan siang, Mark mendadak paham situasi. Anak itu melompat dari atas mobil dan bersiap untuk pergi. Namun, Mark bergegas menangkapnya dan memegangi bajunya seperti sedang mengangkat anak kucing.

"Maaf, tapi makan siang itu penting," ucap Mark sambil tersenyum pada sang anak.

"Lepaskan!" teriak anak itu sambil meronta-ronta minta dilepaskan.

"Eh, orang Korea?" Mark bertanya ketika mendengar anak yang diketahui bernama Channie itu berbicara dalam bahasa korea.

"Nanti aku jelaskan, untuk sekarang bawa dulu dia kemari!" teriak wanita yang memberi titah dari atas balkon sambil melangkah ke dalam mansion.

Mark mulai berjalan untuk masuk dan membawa Channie ke dalam. Tapi sepertinya Channie adalah anak yang keras kepala, ia melepaskan baju yang dipakainya dan kabur.

Tetapi bukan Mark namanya jika tidak bisa melakukan hal mudah seperti menangkap seorang anak nakal, padahal makan siang taruhannya. Channie tertangkap kembali. Kini Mark memegangi tangannya.

"Lepaskan!"

Berkali-kali Channie berontak berusaha untuk terlepas. Tapi sayang, tenaga Mark jauh di atasnya. Hingga tiba-tiba—

Krauk

Gigi-gigi Channie yang mirip kelinci menancap di tangan Mark yang sedang memegangi tangannya hingga refleks pegangan Mark mengendur.

Channie kabur dan berlari sekencang-kencangnya ke arah hutan dengan tangan yang memegangi pakaian yang tadi ia lepaskan.

To Be Continued

🐺🐰 🐺🐰 🐺🐰

Bahasa aneh dan campur aduk, cerita gaje. Tulisanku hanya untuk menyalurkan kehaluan dan kegabutan, jadi mohon dimaklumi jika tata bahasanya rancu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our Story Starts From Summer (Markhyuck)Where stories live. Discover now