〔 induk kata 〕

203 31 3
                                    

Hampir sepanjang warsa, saya selalu menyangkutkan tanya pada Yang Maha Kuasa. Atas apa yang sudah saya lakukan, sampai-sampai harus menyodorkan telapak tangan pada seutas benang yang tidak bertujuan.

"Benangnya 'kan sudah putus, biarkan saja disitu. Toh, kamu juga sudah punya yang baru."

Namun, sebelum saya mengutarakan ragu, semesta telah terlanjur menuturkan kata setuju. Guna menyapu semua kalut yang berkerubung. Juga, guna meringkas waktu yang bergusur setiap saya mengutipkan tanda seru.

Lantas, apa gunanya saya hidup? Jika mulut tidak diizinkan melempar usul?

Lantas, apa gunanya saya hidup? Jika mulut tidak diizinkan melempar usul?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Phaedra Prameswari
as yourname

Dirajut pada tanggal tujuh,
bulan sepuluh, tahun
dua ribu dua puluh.

𝐏𝐈𝐋𝐀𝐑 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐀𝐍𝐀Where stories live. Discover now